Pemerintah Venezuela mengatakan pernyataan Trump merupakan pelanggaran hukum internasional dan mengatakan tindakan AS bertujuan untuk melegitimasi operasi “pergantian rezim” dengan tujuan merebut sumber daya minyak negara itu. “Misi Tetap kami di PBB akan menyampaikan keluhan ini kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal besok, menuntut akuntabilitas dari pemerintah Amerika Serikat,” demikian pernyataan Venezuela yang dirilis oleh Menteri Luar Negeri Yvan Gil di akun Telegram miliknya.
Trump telah berulang kali menuduh Venezuela sebagai pusat perdagangan narkoba mematikan fentanil, tetapi catatan AS menunjukkan bahwa Meksiko adalah sumber utama fentanil.
Trump ditanya oleh seorang reporter mengapa ia tidak memerintahkan Penjaga Pantai untuk menghentikan kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba, yang telah menjadi praktik AS selama beberapa dekade. Trump menyebut upaya tersebut “benar secara politis” dan mengatakan bahwa upaya tersebut tidak berhasil.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Trump menolak menjawab ketika ditanya apakah CIA memiliki wewenang untuk mengeksekusi Maduro, dengan mengatakan: “Saya pikir Venezuela sedang merasakan tekanan.”
Trump telah memerintahkan pengerahan militer AS yang besar di Karibia selatan, dan pasukan tersebut telah melakukan setidaknya lima serangan terhadap kapal-kapal yang digambarkan oleh pemerintahan Trump terlibat dalam perdagangan narkoba, tanpa memberikan bukti.
Kampanye ini merupakan contoh terbaru dari upaya Trump untuk menggunakan kekuatan militer AS dengan cara-cara baru, dan seringkali kontroversial secara hukum, mulai dari mengerahkan pasukan AS yang bertugas aktif di Los Angeles hingga melakukan serangan kontraterorisme terhadap tersangka perdagangan narkoba.
Pentagon baru-baru ini mengungkapkan kepada Kongres bahwa Trump telah menetapkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam “konflik bersenjata non-internasional” dengan kartel narkoba.
Trump juga menuduh Venezuela membebaskan sejumlah besar tahanan, termasuk individu dari fasilitas kesehatan mental, ke AS. Amerika Serikat, meskipun ia tidak merinci perbatasan mana yang mereka lintasi.
Kementerian Informasi Maduro maupun perwakilan pers pemimpin oposisi Maria Corina Machado tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Trump.
Pemerintahan Trump hanya memberikan sedikit informasi tentang serangan tersebut, yang membuat frustrasi anggota Kongres, termasuk beberapa rekan Republiknya.