Prabowo membeberkan data total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan dan tercatat 8 ribu kasus keracunan. Ia menyebut secara statistik kasus keracunan itu 0,0007 persen dari total keseluruhan.
“Jadi, kalau diambil statistik, adalah 0,0007 atau 0,0008 persen, artinya program ini 99,99 persen berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil dibilang gagal,” ujarnya.
Meski MBG masih tergolong zero error, Prabowo berharap tidak boleh ada satu pun yang menjadi korban. Prabowo berkomitmen untuk terus memperbaiki program tersebut.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Tapi kita tidak mau ada satu pun, tidak boleh ada satu pun, anak yang sakit mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi, kalau 1,4 miliar dibagi 8.000, saya kira ini masih, kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor katakanlah coridor of error ya,” ujarnya.
Prabowo sudah meminta semua dapur memakai alat-alat terbaik. Ia juga meminta guru di sekolah untuk menyosialisasikan kebersihan.
“Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect walaupun sangat sulit. Tapi kita harus, kita sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan dan kita akan sempurnakan terus,” ucapnya.
“Kita minta semua guru untuk anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah kalau virus bakteri bisa dari mana saja. Ini saya highlight ini karena ini sangat penting kita ini dianggap penjuru dianggap contoh selain berhasil India. Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,” lanjutnya.