Penulis Buku 'I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki' Meninggal, Baek Se-hee Donasikan Organ Tubuhnya

Penulis Baek Se-Hee meninggal dunia pada usia 35 tahun. (Foto: Penerbit Haru/ Istimewa)
Penulis Baek Se-Hee meninggal dunia pada usia 35 tahun. (Foto: Penerbit Haru/ Istimewa)
0 Komentar

PENULIS terlaris di Korea Selatan, Baek Se-hee, meninggal dunia di usia 35 tahun. Ia dikenal lewat bukunya ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’.

Menurut Badan Donasi Organ Korea atau Korea Organ Donation Agency, wanita itu telah menyelamatkan lima nyawa. Diketahui, Baek mendonasikan organ tubuhnya yakni jantung, paru-paru, hati, dan ginjalnya.

Hal ini disalurkan melalui donasi organ mati otak sehari sebelumnya, dan kemudian Baek meninggal dunia. Sampai saat ini, detail lebih lanjut seputar kematiannya belum diungkapkan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“(Baek) ingin menulis, berbagi isi hatinya dengan orang lain melalui karyanya, dan menginspirasi harapan. Mengetahui sifatnya yang lembut dan tidak mampu menyimpan kebencian, saya harap ia kini dapat beristirahat dengan tenang,” terang adik perempuan Baek, dikutip dari The Korea Herald.

Buku terlarisnya di tahun 2018, ternyata merupakan sebagian esai dan sebagian panduan swadaya. Buku ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’ merupakan refleksi jujur tentang perjuangannya melawan depresi distimia atau gangguan depresi persisten, dan sesi terapinya dengan psikiater.

Buku ini mendapat sambutan luas karena kejujurannya yang lugas dan upayanya untuk menghilangkan stigma seputar penyakit mental di Korea.

“Bahkan dalam berbagai bahasa dan budaya, saya menyadari bahwa perasaan ‘hati yang terluka’ sama di mana-mana. Saya masih takjub bahwa kisah saya telah menyentuh hati orang lain. Di saat yang sama, sungguh menyadarkan untuk berpikir bahwa begitu banyak orang memikul luka batin yang mendalam dan dibutuhkan keberanian yang besar untuk mengatakan, ‘Saya tidak baik-baik saja,” jelas Baek dalam wawancara sebelumnya.

Apa Itu Distimia?

Dikutip dari Cleveland Clinic, gangguan depresi persisten (PDD) atau distimia adalah depresi ringan atau sedang yang tidak kunjung sembuh. Orang yang mengalami kondisi ini akan memiliki suasana hati yang buruk, serta gejala-gejala lainnya yang hampir setiap hari muncul dan tidak sembuh.

Gejala utama gangguan depresi persisten adalah suasana hati yang sedih, rendah diri, atau muram. Gejala gangguan depresi persisten lainnya meliputi:

0 Komentar