Pencemaran Zat Radioaktif Cesium-137 di Cikande Disebut Berasal dari Filipina

KLH saat menemukan lokasi diduga sumber radioaktif di Cikande. (Dok. Istimewa)
KLH saat menemukan lokasi diduga sumber radioaktif di Cikande. (Dok. Istimewa)
0 Komentar

PENCEMARAN zat radioaktif Cesium-137 di Cikande, Banten, disebut-sebut berasal dari Filipina. Ada impor besi baja dari Filipina yang mengandung zat berbahaya tersebut.

Informasi tersebut disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Dia mulanya menyampaikan terkait pencemaran radioaktif tersebut, perlu ada pengawasan yang kuat.

“Kami sudah menyampaikan dari awal juga bahwa memang ini adalah masalah pengawasan yang memang merupakan salah satu titik koordinasi yang perlu kita perkuat, apalagi kita bicara mengenai pengawasan dari barang-barang yang diimpor,” kata Eddy Soeparno di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/10).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Eddy menyebut banyak produksi yang dilakukan di Indonesia memerlukan bahan yang diimpor. Dia mengatakan cemaran radioaktif di Cikande itu berasal dari besi baja yang diimpor dari Filipina.

“Sebagaimana kita ketahui banyak bahan produksi yang kita harus impor dari luar negeri. Oleh karena itu, kita berharap bahwa ada pengawasan yang lebih ketat lagi,” kata Waketum PAN ini.

“Karena indikasinya yang kemarin terjadi kasus radioaktif adalah dari impor besi baja dari luar negeri ya, kalau saya tidak salah dari Filipina. Mohon saya dikoreksi kalau saya salah,” tambahnya.

Eddy mengatakan impor ke Indonesia perlu diawasi dengan perhatian serius. Anggota Komisi XII DPR RI ini menyatakan pencemaran radioaktif berdampak panjang terhadap kesehatan.

“Saya kira ini membutuhkan perhatian serius, pintu-pintu impor perlu diperketat, pemeriksaan juga perlu diperketat. Terutama untuk mencegah jangan sampai masalah ini karena radioaktif itu merupakan hal yang sangat serius, berdampak kepada kesehatan dan berdampak kepada kepercayaan masyarakat akan produk Indonesia yang akan kita ekspor,” ungkapnya.

Filipina Bakal Selidiki

Otoritas Filipina akan menyelidiki sumber pengiriman kontainer berisi bubuk seng yang terkontaminasi bahan radioaktif, yang sempat berdampak pada sembilan orang di Indonesia.

“Saat ini, kemungkinan ini merupakan kasus kontaminasi yang terisolasi tanpa bahaya yang meluas bagi masyarakat luas,” ujar Menteri Sains dan Teknologi Renato Solidum Jr. dalam pesan singkat pada 18 Oktober, dilansir The Straits Times, Sabtu (18/10/2025).

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Ia mengatakan kontainer-kontainer yang akan dikembalikan ke Filipina akhir Oktober ini belum dibuka. Selain itu tidak terdeteksi radiasi di luarnya.

0 Komentar