SEDIKITNYA 10 warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas dan 12 lainnya luka-luka akibat serangan udara Pakistan di distrik Argun, Provinsi Paktika, Afghanistan, dekat perbatasan kedua negara. Informasi ini disampaikan sumber rumah sakit kepada AFP pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Seorang pejabat senior kelompok Taliban juga membenarkan kepada AFP bahwa pasukan Pakistan telah melancarkan serangan di wilayah Afghanistan, melanggar gencatan senjata sementara yang sedang berlaku.
“Pakistan melanggar gencatan dan membom tiga area di Paktika,” kata pejabat itu.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Afghanistan akan merespons,” tambahnya, dikutip dari Shafaq News, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Serangan tersebut terjadi meski sebelumnya sumber-sumber dari Taliban Afghanistan dan aparat keamanan Pakistan menyebut kedua negara telah sepakat memperpanjang gencatan senjata selama 48 jam pada Jumat untuk melanjutkan pembicaraan di Doha, Qatar.
Menurut sumber yang mengetahui proses negosiasi, delegasi Pakistan telah tiba di Doha, sementara delegasi Afghanistan dijadwalkan tiba hari ini untuk melanjutkan perundingan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, sebelumnya mengatakan kepada media Afghanistan Ariana News bahwa Kabul telah memerintahkan pasukannya untuk mematuhi gencatan senjata selama tidak diserang.
“Pasukan kami akan menghormati gencatan sejauh Pakistan tidak memulai agresi,” ujarnya.
Gencatan senjata sementara yang ditengahi pada Rabu lalu sempat menghentikan pertempuran lintas batas selama beberapa hari yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya di kedua sisi perbatasan Afghanistan dan Pakistan.