Hashim Djojohadikusumo Ungkap Awal Mula Program Sekolah Rakyat Digagas Prabowo

Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadikusumo
0 Komentar

ADIK Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan awal mula program Sekolah Rakyat digagas presiden. Dia mengatakan, gagasan itu lahir dari keprihatinan Prabowo terhadap masyarakat telantar dan tidak memiliki akses terhadap kehidupan serta pendidikan yang layak.

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi itu menceritakan kala dipanggil ke Istana Negara untuk mendengarkan langsung cerita Prabowo saat awal Kabinet Merah Putih dibentuk. Dia mendengar keprihatinan Prabowo terhadap anak kecil bernama Nayla.

“Saya dipanggil ke istana. ‘Sim, sim, saya baru temukan ya. Ada anak kecil namanya Nayla. Anak kecil ini umurnya 4 atau 5 tahun. Tinggal bersama dua saudaranya dan ibunya. Ibunya ditinggal suaminya, dan anak ini tidak diurus’,” ujar Hashim dalam acara Doa Bersama Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Berangkat dari hal tersebut, kata dia, Prabowo mencetuskan program Sekolah Rakyat. Sekolah ini dirancang sebagai tempat belajar sekaligus tempat tinggal bagi para siswa, karena turut dilengkapi dengan asrama.

Setelah itu, lanjutnya, Prabowo memanggil Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk meminta paparan lebih lanjut mengenai kondisi masyarakat di daerah. Hasil dari paparan tersebut menjadi dasar lahirnya program Sekolah Rakyat.

“Waktu itu Pak Gus Ipul, ya, Menteri Sosial, kasih lihat paparan. Lalu Prabowo bilang, ‘Sim, kalau bukan kita yang bantu mereka, siapa yang bantu mereka ya? Kita harus bantu mereka’,” kata Hashim

Dia menambahkan, kondisi yang dialami Nayla ternyata juga menimpa banyak anak di Indonesia. Karena itu, pemerintah perlu hadir untuk menangani masalah kemiskinan dan kesenjangan pendidikan.

“Di situlah lahir program Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat untuk Nayla, dan Nayla-Nayla lainnya di seluruh Indonesia yang ternyata banyak,” pungkas Hashim.

0 Komentar