Ed Gein, Sosok Inspirasi di Balik Monster Ikonik Sejarah Perfilman

Ed Gein dan Charlie Hunnam sebagai Ed Gein dalam film The Ed Gein Story. (Bettmann Archive and Netflix)
Ed Gein dan Charlie Hunnam sebagai Ed Gein dalam film The Ed Gein Story. (Bettmann Archive and Netflix)
0 Komentar

Kematian Henry yang awalnya diputuskan sebagai kecelakaan, diceritakan secara fiktif dalam serial Netflix Monster: The Ed Gein Story sebagai pembunuhan yang dilakukan Gein setelah Henry mengutarakan niatnya meninggalkan rumah ibu mereka. Kejahatan yang terbukti hanya dua ini membedakannya dari definisi klasik “pembunuh berantai” yang biasanya memiliki pola dan jumlah korban yang lebih banyak.

Kehidupan Gein telah menjadi objek daya tarik budaya pop yang intens, bahkan mengarah pada dramatisasi dan melebih-lebihkan fakta demi tujuan dramatisasi, terutama dalam serial Netflix terbaru, Monster: The Ed Gein Story, yang tayang perdana pada tahun 2025.

Ryan Murphy, produser serial tersebut, tertarik menceritakan kisah Gein karena ia merasa Gein adalah “salah satu orang paling berpengaruh di abad ke-20, namun orang tidak tahu banyak tentang dia”.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sayangnya, dalam proses penceritaan, beberapa detail kehidupan Gein dirombak secara signifikan. Misalnya, di film itu, Gein digambarkan memiliki hubungan romantis dengan Worden dan pembunuhannya adalah “kematian karena gairah.” Padahal, seperti dilansir People, tidak ada bukti yang menunjukkan keduanya memiliki hubungan apa pun, dan Gein bersikeras ia tidak pernah memiliki pengalaman seksual.

Selain itu, serial tersebut juga menambahi narasi fiktif lain yang tidak pernah terbukti, seperti keterlibatan Gein dalam penculikan Evelyn Hartley, seorang gadis 15 tahun dari La Crosse yang hilang pada tahun 1953. Meskipun Gein sempat menjadi tersangka utama, ia lulus tes pendeteksi kebohongan dan tidak ada bukti yang menghubungkannya dengan kasus tersebut.

Bahkan, serial ini menunjukkan Gein berkorespondensi dengan pembunuh massal Richard Speck, yang ia sebut “idolanya,” dan Gein membantu menangkap Ted Bundy—dua klaim yang sama sekali tidak memiliki bukti sejarah.

Kritikus bahkan menyebut serial ini sebagai “tontonan freak show murni” yang “suram, buruk, dan sudah bisa ditebak,” karena cenderung berfokus pada sisi mengerikan Gein, bukan pada analisis mendalam tentang budaya Amerika atau para korban.

Masalah Diagnosis dan Seksualitas yang Disalahtafsirkan

Selain jumlah korban, masalah diagnosis kejiwaan juga menjadi pembeda utama antara Gein dan pembunuh berantai lainnya. Gein tidak diadili untuk waktu yang lama karena dianggap tidak layak—ia didiagnosis skizofrenia.

0 Komentar