Hasil Riset Big Data Indef Terkait Keracunan Massal pada Progam MBG: Sentimen Negatif Meningkat

Penanganan Medis Siswa/siswi SMPN 8 Kota Kupang Yang mengalami Racunan di RSU Mamami
Penanganan Medis Siswa/siswi SMPN 8 Kota Kupang Yang mengalami Racunan di RSU Mamami (Ombudsman)
0 Komentar

Selain program MBG, lembaga pengelolanya, Badan Gizi Nasional (BGN), juga menjadi fokus pembahasan warganet.

“Salah satu sorotan tajam publik terhadap MBG adalah struktur kepemimpinan di lembaga pengelola, yaitu BGN. Banyak petinggi BGN yang diketahui tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang gizi atau kesehatan,” tulis laporan Indef.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, diketahui berlatar belakang pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Proteksi Tanaman, S2 di Universitas Bonn Jerman, dan S3 di Leibniz Universität Hannover Jerman dengan fokus pada entomologi/proteksi tanaman.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sementara itu, Wakil Kepala BGN Brigjen Pol (Purn) Sony Sonjaya merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 dan memiliki pengalaman panjang di kepolisian, termasuk pernah menjabat sebagai kapolres dan pejabat strategis di Bareskrim. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang, berlatar belakang jurnalis dan industri media, juga menjadi sorotan karena tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi.

Adapun Wakil Kepala BGN Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 dan menempuh berbagai pendidikan militer lanjutan seperti Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas. Sedangkan Sekretaris Utama BGN Brigjen (Purn) Sarwono sebelumnya berkarier di bidang pertahanan dan pernah menjabat sebagai Direktur Bela Negara di Kementerian Pertahanan.

Menurut Indef, sentimen negatif netizen terhadap BGN mencapai 78,88 persen dari total 444.900 percakapan, dengan 22.534 unggahan secara spesifik membahas lembaga tersebut.

Selain BGN, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga menjadi perbincangan dalam 6.009 percakapan. Lembaga lain yang turut disorot dalam konteks MBG ialah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan 287 percakapan serta Kementerian Sosial dengan 21 percakapan.

“BGN dan SPPG menjadi instansi yang paling banyak disorot netizen. Hal ini berkaitan dengan kasus keracunan makanan yang dalam beberapa bulan terakhir cukup masif. Mereka mendorong agar BGN selaku pihak yang bertanggung jawab segera melakukan evaluasi agar kasus serupa tak semakin bertambah,” tulis Indef.

0 Komentar