Ya, di awal tahun 2000-an, Riza disebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan jalur impor dan distribusi nasional melalui strategi bisnis yang kontroversial.
Melalui bisnis perdagangan ini, Riza Chalid disebut-sebut mampu menghasilkan omzet bernilai fantastis, sekitar US$30 miliar per tahun.
Ia diketahui memiliki sejumlah perusahaan minyak di Singapura, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Tidak hanya sebatas sektor perdagangan minyak saja, Riza Chalid juga memiliki bisnis yang merambah di sektor lain, seperti ritel mode, perkebunan sawit, hingga bisnis minuman kemasan.
Berkat bisnis-bisnis ini, Riza sempat menduduki peringkat ke-88 sebagai orang terkaya versi Globe Asia pada tahun 2015, dengan total kekayaan pribadi ditaksir mencapai US$415 juta.
Kasus Riza Chalid
Nama Riza Chalid mulai berseliweran di media massa atas keterlibatannya dalam sejumlah kasus dan skandal besar nasional:
Skandal Papa Minta Saham
Riza Chalid pertama kali dikenal luas atas keterlibatannya dalam kasus perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang emas terbesar di Papua.
Dalam kasus ini, Riza terlibat dalam skandal “Papa Minta Saham”. Keterlibatannya ini diketahui melalui sebuah rekaman yang menghebohkan publik.
Dalam rekaman itu, Riza, Setya Novanto, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, diduga membahas pembagian saham Freeport untuk sejumlah pejabat negara.
Kasus Politik dan Pendanaan
Riza Chalid juga beberapa kali tersandung dalam kasus dan skandal di ranah politik.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Pada Pemilu 2014, ia disebut-sebut sebagai salah satu penyokong dana terbesar untuk kampanye Prabowo Subianto dan membeli Rumah Polonia yang dijadikan sebagai tempat markas tim sukses pasangan Prabowo-Hatta kala itu.
Tidak hanya itu saja, ia juga disebut sebagai salah satu sosok yang memberikan pendanaan pada tabloid kontroversial, Obor Rakyat.
Kasus Korupsi Pertamina
Sekarang, Mochammad Riza Chalid terlibat dalam masalah hukum yang serius, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pertamina periode 2018-2013.
Dalam kasus korupsi pengadaan dan tata kelola minyak mentah ini, Riza diduga terlibat melalui perusahaan bernama Orbit Terminal Merak.