Lalu pada 2023, di akhir masa jabatan Jokowi media Israel Jewishinsider.com, memberitakan rencana mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023. Namun menurut pemberitaan tersebut, rencana pembentukan hubungan diplomatik tertunda karena perang di Gaza. Informasi tersebut berdasarkan sumber yang terlibat dalam negosiasi.
Dari pemberitaan tersebut juga disebutkan bahwa Andi Widjajanto serta Direktur Jenderal Kemenlu dan salah satu pemain kunci Israel, Ronen Levy bertemu di Yerusalem pada September. Pertemuan itu juga dihadiri Dan Shapiro, yang saat itu menjabat sebagai penasihat senior Departemen Luar Negeri AS untuk integrasi regional. Mereka bertemu untuk merampungkan naskah perjanjian tersebut.Lagi-lagi kabar ini dibantah pihak Indonesia.
Lalu, mengapa media-media Israel sangat bersemangat memberitakan pembukaan hubungan kedua negara itu
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Tak pelak, Indonesia adalah negara berpenduduk besar dengan populasi muslim terbesar di dunia.Hal itu pernah dituliskan oleh Nazaruddin Sjamsuddin, Guru Besar FISIP UI, dikutip dari kumpulan tulisan berjudul Presiden RI ke II Jenderal Besar H.M. Soeharto dalam berita: 1993 (2008) saat mengomentari Rabin ke Indonesia.
“Rabin ingin memperlihatkan kepada lawan politiknya yang menentang perjanjian damai PLO-Israel bahwa ia telah didukung China sebagai negara berpenduduk terbesar, yakni 1,2 miliar dan GNB yang beranggotakan 110 negara dengan Indonesia, berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai ketuanya.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Oktober 2018 silam di hadapan konferensi wartawan Kisten di Yerusalem dengan sangat jelas menyatakan ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.
“Indonesia sangat, sangat penting bagi kita. Indonesia adalah negara yang sangat penting. Juga adalah salah satu negara terakhir di bumi yang tidak memiliki hubungan yang terbuka dan kuat dengan Israel. Mayoritas negara lain sudah,” ungkap Netanyahu dikutip dari Times of Israel.