Rencana perdamaian itu juga menyatakan Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza di masa depan, dan bahwa infrastruktur serta persenjataan militernya harus “dihancurkan dan tidak dibangun kembali”.
Di bawah rencana Trump, sebuah komite Palestina sementara yang bersifat teknokratis dan apolitis akan ditugaskan untuk menjalankan layanan publik sehari-hari.
“Hamas, bersama dengan faksi-faksi lainnya, telah mengajukan 40 nama. Sama sekali tidak ada veto terhadap nama-nama tersebut, dan tidak satu pun dari nama-nama itu berasal dari Hamas,” kata sumber tersebut.
Trump Bilang Hamas Dapat Izin Operasi Keamanan Gaza
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Hamas telah mendapatkan lampu hijau untuk melancarkan operasi keamanan internal di Jalur Gaza, saat gencatan senjata berlangsung beberapa hari terakhir.
Trump, seperti dilansir Reuters, Senin (13/10), mengatakan bahwa Hamas ingin “menghentikan masalah” sehingga mereka mendapatkan “persetujuan untuk periode waktu tertentu”. Hamas harus melucuti persenjataan dan mengakhiri kekuasaan mereka atas Jalur Gaza.
Hamas telah mengerahkan pasukan keamanan internal di beberapa wilayah Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (10/10) lalu, dengan mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk menghentikan tindak pelanggaran hukum dan penjarahan, serta mencegah kekosongan keamanan.
Saat ditanya wartawan di pesawat kepresidenan AS, Air Force One, dalam penerbangan ke Israel soal laporan yang menyebut Hamas melembagakan kelompok mereka sebagai pasukan kepolisian dan menembaki rival mereka di Jalur Gaza, Trump mengisyaratkan bahwa langkah itu telah mendapatkan persetujuan.
“Mereka memang ingin menghentikan masalah, dan mereka telah terbuka tentang hal tersebut, dan kami memberikan mereka persetujuan untuk periode waktu tertentu,” kata Trump menjawab pertanyaan wartawan.
“Hampir 2 juta orang kembali ke gedung-gedung yang telah dihancurkan, dan banyak hal buruk bisa terjadi. Jadi kita menginginkan semuanya — kita menginginkan semuanya aman. Saya pikir semuanya akan baik-baik saya. Siapa yang tahu pasti,” ujarnya.