Absen di Sharm El Sheikh, Anwar Ibrahim: Tak Bisa Berikan Dukungan 20 Poin Proposal Perdamaian Trump

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (ANTARA/Anadolu/py)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (ANTARA/Anadolu/py)
0 Komentar

PERDANA Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, pada Selasa (14/10/2025) mengklarifikasi soal ketidakhadiran Malaysia di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El Sheikh, Mesir. Anwar menilai, Malaysia tidak hadir karena tak bisa memberikan dukungan terhadap 20 poin proposal perdamaian Presiden Donald Trump tanpa syarat.

Anwar menegaskan, posisi Malaysia terkait masalah perdamaian Gaza tetap pada satu syarat, yakni inisiatif perdamaian apapun harus memasukkan sebuah solusi komprehensif yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka dan jaminan atas hak kembalinya warga Palestina dari pengungsian.

“Kami di antara sedikit negara yang memberikan syarat dukungan. Kebanyakan negara, termasuk yang hadir di Sharm El-Sheikh, mengekspresikan dukungan penuh,” kata Anwar saat berbicara di Dewan Rakyat, Selasa, dikutip Malay Mail.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Negara-negara yang diundang adalah mereka yang mendukung 20 poin rencana perdamaian. Malaysia tidak dimasukkan karena dukungan kami disertai dengan syarat,” kata Anwar.

Penjelasan Anwar ini menjawab pertanyaan yang dajukan oleh anggota dewan dari Arau, Datuk Seri Shahidan Kassim, yang mempertanyakan mengapa Malaysia absen di KTT Perdamaian Gaza.

Anwar menerangkan, posisi Malaysia sejalan dengan beberapa negara Islam termasuk Qatar dan Yordania, yang menilai bahwa kekerasan yang berlanjut di Gaza dan Tepi Barat tak bisa diterima dan menyerukan penghentian segera aksi pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

“Situasi di Gaza mengerikan, hampir pada titik terjadinya bencana kelaparan. Sehingga, kami menegaskan, inisiatif apapun, termasuk yang diambil oleh Presiden Donald Trump, layak didukung, tapi dengan syarat,” ujar Anwar.

Anwar menambahkan, sikap Malaysia juga diinformasikan kepada Hamas, yang belakangan mengirim surat tertanggal 7 Oktober kepada dirinya, mengekspresikan keinginan Hamas untuk mendukung upaya damai sambil mempertahankan resolusi apapun harus bersifat menyeluruh dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

“Bahkan perwakilan Hamas yang hadir di Sharm El-Sheikh sangat jelas bahwa mereka membuka upaya perdamaian tapi menegaskan kebutauhan atas sebuah penyelesaian yang lengkap, yang mengakhiri kekerasan, menjamin kepatuhan atas hukum dan konvensi internasional, dan membolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza,” kata Anwar, menegaskan.

Anwar menyoroti, hingga Senin (13/10/2025), hanya 167 truk bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, dari janji 600 truk. Dia menegaskan, dukungan dengan syarat Malaysia konsisten dengan sikap Malaysia sejak lama yang menilai perdamaian tidak bisa dicapai tanpa menyertakan masalah utama seperti pendudukan wilayah Palestina dan pengakuan terhadap kedaulatan Palestina.

0 Komentar