Jurnalis Palestina Tewas Ditembak "Milisi Bersenjata' Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza

Saleh Aljafarawi. (Dok. Facebook/Saleh Aljafarawi)
Saleh Aljafarawi. (Dok. Facebook/Saleh Aljafarawi)
0 Komentar

JURNALIS Palestina Saleh Aljafarawi tewas dalam bentrokan di Kota Gaza, beberapa hari setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Al Jazeera melaporkan bahwa Saleh yang berusia 28 tahun itu, ditembak dan dibunuh oleh anggota “milisi bersenjata” saat meliput bentrokan di lingkungan Sabra di kota itu. Ia terkenal karena video-videonya yang meliput perang.

Dalam rekaman yang dipublikasikan oleh para reporter dan aktivis, jasad Aljafarawi terbujur dalam jaket anti peluru bertuliskan pers. Tubuhnya berada di tempat yang tampak seperti bak truk. Ia telah hilang sejak Minggu pagi.

Sumber-sumber Palestina mengatakan bentrokan terjadi antara pasukan keamanan Hamas dan pejuang dari klan Doghmush di Sabra pada Minggu, 12 Oktober 2025. Namun hal itu belum dikonfirmasi oleh otoritas setempat.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Seorang sumber senior di Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan bahwa bentrokan di Kota Gaza melibatkan milisi bersenjata yang berafiliasi dengan Israel. Sumber tersebut mengatakan pasukan keamanan mengepung milisi tersebut. Anggota milisi membunuh orang-orang yang mengungsi saat mereka kembali dari Gaza selatan ke Kota Gaza. Meskipun ada gencatan senjata baru-baru ini, otoritas setempat telah berulang kali memperingatkan bahwa situasi keamanan di Gaza masih penuh tantangan.

Aljafarawi terpojok oleh orang-orang bersenjata dan dibunuh dengan tujuh tembakan ke tubuhnya. TRT melansir New Arab yang melaporkan bahwa Aljafrawi menjadi sasaran dan dibunuh oleh geng-geng bersenjata yang didukung Israel saat mendokumentasikan kerusakan parah di lingkungan Sabra menyusul penarikan pasukan Israel.

Jaringan Berita Quds juga melaporkan bahwa geng-geng yang didukung Israel “mengeksekusi” jurnalis Palestina Saleh Aljafrawi di lingkungan Sabra, Kota Gaza.

Kematian Aljafarawi terjadi selama fase awal gencatan senjata yang ditengahi AS, yang mencakup ketentuan penarikan pasukan Israel, pembebasan sandera dan tahanan, dan pembukaan penyeberangan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Sebelumnya, pada 10 Oktober, seorang jurnalis foto, Arafat al-Khour, yang bekerja untuk Abu Dhabi TV, terluka oleh serangan Israel saat mendokumentasikan akibat serangan di lingkungan yang sama di Kota Gaza. Israel telah membunuh lebih dari 250 jurnalis sejak Oktober 2023, jumlah korban yang mengejutkan di antara para profesional yang dilindungi berdasarkan hukum internasional.

0 Komentar