PEMIMPIN Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memimpin parade militer besar yang menampilkan rudal balistik antarbenua terbaru (ICBM) negaranya di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Jumat (10/10/2025) malam waktu setempat. Parade tersebut disaksikan oleh para pejabat internasional, lapor media pemerintah KCNA.
Parade untuk memperingati 80 tahun berdirinya Partai Buruh Korea, dihelat menyusul perayaan pada Kamis (9/10/2025) atau sehari sebelumnya. Di antara tamu asing di Pyongyang terdapat Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, dan pemimpin Partai Komunis Vietnam To Lam. Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.
Selama parade tersebut, Korut memamerkan rudal balistik antarbenua Hwasong-20 yang canggih, yang oleh KCNA disebut sebagai “sistem senjata strategis nuklir terkuat” negara tersebut. Meskipun seri ICBM Hwasong secara teoritis memberi Korut kemampuan untuk menyerang wilayah mana pun di Amerika Serikat (AS), para ahli masih belum yakin tentang presisi panduannya dan apakah hulu ledaknya dapat bertahan saat memasuki atmosfer.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Hwasong-20, untuk saat ini, merupakan puncak ambisi Korea Utara untuk kemampuan pengiriman nuklir jarak jauh. Kita berharap dapat melihat sistem ini diuji sebelum akhir tahun ini,” kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, dikutip dari Aljazeera.
“Sistem ini kemungkinan dirancang untuk pengiriman beberapa hulu ledak … Beberapa hulu ledak akan meningkatkan tekanan pada sistem pertahanan rudal AS yang ada dan memperkuat apa yang Kim anggap perlu untuk mencapai efek pencegahan yang signifikan terhadap Washington.”
Rudal berbahan bakar padat yang saat ini sedang dikembangkan itu diyakini memiliki jangkauan 15 ribu kilometer (km). Sehingga seluruh wilayah AS berada dalam jangkauan serang seperti Hwasong-19.
“Para penonton bersorak dengan sangat antusias ketika barisan ICBM Hwasong-20, sistem senjata strategis nuklir paling kuat DPRK (Korut), memasuki lapangan dan memenuhi lintasan,” demikian laporan KCNA.
Dalam pidatonya di parade, Kim memberikan “dorongan hangat” kepada pasukan Korut yang bertugas di luar negeri, terutama dalam perang Rusia-Ukraina, dengan menekankan bahwa kepahlawanan mereka akan melampaui pertahanan nasional hingga “pos-pos terdepan pembangunan sosialis,” menurut KCNA. “Tentara kita harus terus tumbuh menjadi entitas yang tak terkalahkan yang menghancurkan semua ancaman,” tegas Kim.