74 Penerbangan Terdampak Pemadaman Listrik di Bandara Ngurah Rai: 42 Internasional 32 Domestik

Tangkapan layar situasi di beberapa titik Bandara I Gusti Ngurah Rai gelap gulita akibat mati listrik, Jumat (
Tangkapan layar situasi di beberapa titik Bandara I Gusti Ngurah Rai gelap gulita akibat mati listrik, Jumat (10/10/2025). (Foto: Dok. Istimewa)
0 Komentar

GENERAL Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab, mengungkapkan adanya 74 penerbangan terdampak dari pemadaman listrik pada Jumat (10/10). Rinciannya, 42 penerbangan internasional, dan 32 penerbangan domestik.

Syaugi memastikan, penerbangan tersebut hanya terdampak pada penyesuaian waktu atau delay. Seluruhnya, lanjut dia, berangsur normal setelah listrik kembali menyala.

“Kalau pengalihan atau pembatalan tidak ada, kemarin rata-rata delay 30 menit sampai dengan 1 jam,” kata Ahmad Syaugi di Kabupaten Badung, Sabtu (11/10).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Saat pengaturan lalu lintas penerbangan, pengelola juga mencatat terdapat delapan pesawat yang tertahan di udara selama adanya gangguan listrik. Proses lalu lintas dampak pemadaman listrik kemarin baru 100% selesai dini hari tadi, dengan penerbangan terakhir yang berangkat adalah penerbangan Garuda Indonesia (GIA 870) tujuan Incheon yang lepas landas pada pukul 02.16 WITA.

“Hasil monitoring kami pada pagi hingga sore ini menunjukkan seluruh aktivitas penerbangan, pelayanan penumpang, serta arus kendaraan pengantar dan penjemput berjalan normal dan lancar,” ujarnya.

Adapun kronologisnya, pemadaman listrik di area Bandara I Gusti Ngurah Rai terjadi sekitar pukul 18.13 WITA, Jumat (10/10), akibatnya penerbangan pada rentang waktu tersebut terdampak termasuk alur penumpang di darat, seperti pada akhirnya proses check in penumpang harus dilakukan secara manual.

Selama penanganan alur penumpang secara manual itu, pihak bandara juga sambil berupaya memperbaiki kelistrikan mereka, hingga akhirnya listrik kembali menyala sekitar pukul 19.17 WITA. Ahmad Syaugi menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman listrik tersebut, hingga saat ini pengelola bandara masih terus memeriksa peralatan dan melakukan investigasi atas kejadian di objek vital itu.

“Kami lagi evaluasi peningkatan kualitas peralatan kami juga dan pada saat ini tim juga satu-satu mengecek sektor yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” tuturnya.

0 Komentar