Logo CTS hampir identik dengan yang digunakan oleh kelompok Yaman yang didukung UEA dengan nama yang sama yang didirikan pada awal 2024.
Ketika ditanya mereka terlibat dalam memasok Yasser Abu Shabab dan kelompoknya, UEA tidak menerima tanggapan hingga saat artikel ini diterbitkan.
Militan ISIS
Tidak jelas kapan Yasser Abu Shabab berbalik melawan Hamas. Sky News memperoleh bukti bahwa ia pernah mencoba bergabung dengan badan keamanan yang ditakuti organisasi tersebut pada 2010. Salah satu komandan seniornya, Issam Nabahin, memiliki sejarah militansi yang lebih panjang.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pada2015, Hamas mengidentifikasinya sebagai militan ISIS dan tersangka pengeboman kendaraan mereka. Tahun berikutnya, intelijen Mesir juga mengidentifikasinya sebagai pejuang ISIS.
“Setelah ia melepaskan diri dari terorisme, ia bergabung dengan Pasukan Populer,” kata Hassan. “Kami baru mengenalnya ketika Pasukan Populer dibentuk.”
Pada 9 Juni, media lokal melaporkan bahwa Issam telah ditangkap oleh Hamas. Namun, dua hari kemudian, satu media yang terkait dengan Hamas melaporkan bahwa sel tahanannya telah dibom oleh pesawat tak berawak Israel. Nasib Issam, lapor media tersebut, masih belum jelas.
“Di sinilah saya, hidup dan sehat dan sedang menuju ke selatan,” kata Issam sambal mengumumkan dengan menantang dalam video yang diunggah ke Facebook pada 18 Juni. Dua bulan kemudian, ia mulai memposting lagi dari kamp Pasukan Populer di Rafah timur.
Hassan membantah bahwa Issam dipenjara lagi pada Juni. Ia juga membantah bahwa Pasukan Populer pernah berkoordinasi langsung dengan Angkatan Udara Israel.
Namun, Sky News menemukan bukti yang menunjukkan ada koordinasi dengan angkatan udara dalam setidaknya dua pertempuran yang dilakukan oleh Pasukan Populer.
Pada sore hari, 13 April 2025, satu unit Pasukan Populer disergap oleh Hamas saat menggeledah properti di selatan kamp mereka. Empat pejuang mereka tewas. Citra satelit menunjukkan bahwa keesokan pagi serangan udara Israel menghancurkan rumah tersebut.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Seorang saksi mata pertempuran lain, pada 9 Juni, juga memberi tahu bahwa Pasukan Populer telah menerima dukungan udara. “Bentrokan berlanjut selama setengah jam atau lebih sebelum angkatan udara turun tangan dan menargetkan kami,” katanya.
