Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyampaikan, rincian kesepakatan akan diumumkan nanti.
Selama perundingan di Mesir, para pemimpin tertinggi Hamas terlibat dalam negosiasi, yakni Taher al-Nunu dan Khalil Al-Hayya. Tim Israel yang mengikuti, termasuk Menteri Urusan Strategis dan kepala negosiator, Ron Dermer; Penasihat Kebijakan Luar Negeri Netanyahu, Ophir Falk; koordinator sandera, Gal Hirsch; serta pejabat Mossad dan Shin Bet.
Di Gedung Putih, Trump menyampaikan, ia sedang mempertimbangkan untuk melawat ke Timur Tengah dalam beberapa hari ke depan. Langkah itu dapat menjadi wujud optimisme yang besar.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
”Saya mungkin akan ke sana menjelang akhir pekan ini, mungkin hari Minggu. Negosiasi berjalan sangat baik,” ujar Trump seraya mempertimbangkan kemungkinan kunjungan ke Mesir dan Gaza.
Beberapa pejabat tinggi AS, Qatar, dan Turki telah berada di Mesir, termasuk Utusan Khusus Presiden AS untuk Urusan Timur Tengah Steve Witkoff dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. Kedatangan pejabat tingkat tinggi menjadi pertanda bahwa para mediator berkomitmen untuk mendalami isu-isu tersulit dari proposal perdamaian.
Selain itu, perwakilan dari faksi-faksi pembela Palestina yang lebih kecil hadir di Mesir, yakni Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dan Jihad Islam. Partisipasi mereka menegaskan komitmen perundingan untuk mencakup semua kelompok Palestina.
Pada Januari 2025, Hamas dan Israel sebetulnya sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata. Kedua pihak sempat bertukar sandera dan tahanan. Namun, Tel Aviv melanggar kesepakatan pada Maret 2025 dengan melanjutkan serangan.
Perundingan-perundingan untuk kembali mewujudkan gencatan senjata selanjutnya selalu gagal karena menghadapi kendala yang sama. Hamas menuntut jaminan berakhirnya perang. Adapun Israel ingin Hamas hancur.
Al Jazeera melaporkan, militer Israel masih meledakkan bom mobil di lingkungan Sabra, Kota Gaza, Kamis. Di Tepi Barat, Israel juga masih melancarkan beberapa serangan.
Di Jalur Gaza, warga Palestina terus berharap agar segera ada terobosan perdamaian. Sebelum pengumuman Trump terkait kesepakatan, suasana di Al-Mawasi, Gaza bagian selatan, terasa penuh harap. Terdengar seruan ”Allahu Akbar” yang penuh sukacita dan beberapa tembakan ke udara sebagai bentuk perayaan.