SETELAH berunding di Mesir, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan rencana fase pertama untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Optimisme perang segera berakhir mulai terbit.
Hamas dan Israel mengadakan negosiasi langsung sejak 6 Oktober 2025 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Tim dari negara mediator juga hadir, yakni Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan hasil perundingan tersebut dengan bangga, Rabu (8/10/2025) waktu setempat atau Kamis (9/10/2025) WIB. Dia juga berterima kasih kepada semua mediator yang bekerja sama untuk mewujudkan perdamaian.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
”Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami. Hal ini berarti semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukan mereka ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, awet, dan abadi. Semua pihak akan diperlakukan secara adil!” kata Trump di Truth Social.
Kesepakatan awal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat Israel dan Hamas serta mediator Qatar. Belum jelas apakah kedua pihak telah mencapai kemajuan dalam isu yang lebih pelik terkait proposal Trump berisi 20 poin itu, termasuk mengenai demiliterisasi Hamas, reformasi Otoritas Palestina, dan pemerintahan transisi.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Hamas mengumumkan telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza. Kesepakatan mencakup penarikan pasukan Israel, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan.
”Pemimpin AS, mediator Arab, dan pihak-pihak internasional memaksa Israel untuk sepenuhnya melaksanakan persyaratan perjanjian serta tidak membiarkannya menghindari atau menunda pelaksanaan dari apa yang telah disepakati,” bunyi pernyataan Hamas, menurut Al Jazeera.
Hamas juga menegaskan akan tetap ”setia pada janji kami dan tidak akan mengabaikan hak-hak nasional rakyat kami, termasuk kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri”.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pelantar X menyebutkan, hari ini adalah hari besar bagi Israel. Dia akan mengumpulkan kabinet untuk menyetujui kesepakatan dan memulangkan semua sandera. ”Bersama-sama kita akan terus mencapai semua tujuan kita dan memperluas perdamaian dengan tetangga kita,” tulisnya.