Bagaimana Amerika Serikat Danai Perang Israel di Timur Tengah Senilai Rp348 Triliun?

Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (Instagram.com/@b.netanyahu)
Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (Instagram.com/@b.netanyahu)
0 Komentar

DUA tahun berperang Hamas di Gaza, Israel membutuhkan dukungan finansial yang kuat. Sebab selain Hamas, Israel juga menyerang negara-negara tetangganya mulai dari Yaman, Lebanon hingga Iran.

Dilansir dari Al Jazeera, dukungan finansial sebesar US$ 21 miliar atau setara Rp 348 triliun telah dikucurkan dari Amerika Serikat untuk mendanai perang Israel di Timur Tengah sejak Oktober 2023.

Laporan yang dibuat oleh Costs of War Project dari Brown University menemukan bahwa genosida di Gaza, perang dengan Iran, dan pengeboman Yaman yang dilakukan oleh Israel tidak mungkin dilakukan tanpa uang dan persenjataan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Dukungan AS kepada Israel dalam semua level merupakan aspek krusial dalam proses persekusi yang dilakukan Israel di Gaza maupun di Timur Tengah.” ujar Omar H Rahman, seorang rekan di Dewan Timur Tengah untuk Urusan Global.

Genosida di Gaza sudah membunuh sedikitnya 67.160 jiwa dan melukai lebih dari 169.679 dalam dua tahun terakhir. Ribuan orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan Jalur Gaza. Di Yaman, serangan Israel menyebabkan puluhan orang tewas dan lebih dari 1.000 orang juga meninggal ketika Israel menyerang Iran pada Juni.

Saat Israel membalas serangan Hamas pada dua tahun lalu, dibutuhkan dana dari AS. Pada Oktober 2023, serangan Hamas ke Israel menewaskan 1.139 orang. Kelompok militan ini juga menculik lebih dari 200 orang. Israel merespons dengan menyerang Gaza dan memerangi kelompok manapun yang ia anggap mengancam di kawasan.

Hasilnya Israel melakukan serangan terhadap Tepi Barat dan Jerusalem; membunuh lebih dari 4.000 orang di Lebanon sembari melakukan okupasi terhadap wilayah Lebanon dan Syria; mengebom konsulat Iran di Damaskus dan memulai peperangan selama 12 hari dengan Iran; serta bertukar serangan dengan kelompok Houthi di Yaman.

Hasil riset Council on Foreign Relations mengatakan bahwa sejak 1946 hingga saat ini, Israel merupakan penerima bantuan terbanyak dari AS. Bantuan militernya sudah mencapai angka US$ 244 miliar.

Sejak Oktober 2023, Amerika Serikat telah menghabiskan US$ 31,35-33.77 miliar dan masih bertambah, menurut temuan seorang rekan peneliti di Institut Quincy bagian Kenegaraan Bertanggung Jawab, William D Hartung dan laporan dari ahli penganggaran dan keuangan publik di sekolah Harvard Kennedy

0 Komentar