PERDANA Menteri Qatar dan delegasi Turki akan bergabung dengan perwakilan Hamas serta Israel di Mesir pada hari ini, Rabu (08/10), untuk melanjutkan pembahasan hari ketiga soal rencana perdamaian untuk mengakhiri perang di Gaza.
Israel dan Hamas sedang melakukan negosiasi tidak langsung di Sharm El-Sheikh, Mesir, berdasarkan “rencana 20 poin” yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bulan lalu.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kepala Intelijen Turki Ibrahim Kalin, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, serta menantu Trump Jared Kushner dijadwalkan menghadiri perundingan tersebut.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Ada peluang nyata bahwa kita bisa mencapai sesuatu,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (07/10), sambil menambahkan bahwa negosiator AS juga terlibat dalam pembicaraan itu.
“Saya pikir ada kemungkinan kita bisa menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Ini melampaui situasi di Gaza. Kami ingin semua sandera segera dibebaskan,” ujarnya.
Trump mengatakan, AS akan melakukan “segala upaya untuk memastikan semua pihak mematuhi kesepakatan”, jika Hamas dan Israel berhasil mencapai gencatan senjata.
Pembicaraan ini berlangsung bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur, kelaparan yang dinyatakan PBB tengah terjadi, dan keluarga sandera Israel masih menantikan kepulangan orang-orang yang mereka cintai.
Bulan lalu, penyelidikan PBB menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, sementara kelompok hak asasi manusia menuding Hamas melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam serangan 7 Oktober. Kedua pihak membantah tuduhan tersebut.
Ratusan ribu orang turun ke jalan mengikuti demonstrasi besar pro-Palestina di berbagai kota dunia akhir pekan lalu, termasuk di Italia, Spanyol, Irlandia, dan Inggris. Para demonstran menuntut segera diakhirinya perang.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Di Belanda, para pengunjuk rasa menyerukan pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina. Sementara di Inggris, puluhan ribu orang tetap menggelar aksi meski Perdana Menteri Keir Starmer menyerukan agar mereka tidak melakukannya.
Ketua tim negosiasi Hamas, Khalil El-Hayya, mengatakan kelompoknya menginginkan “jaminan dari Presiden Trump dan negara-negara pendukung bahwa perang akan benar-benar berakhir untuk selamanya.”