“Semakin lama (penutupan) ini berlanjut, semakin lama pula dampaknya terhadap pasar perumahan,” kata Schwarcz.
Selain itu, Departemen Perhubungan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (30/9) bahwa ada lebih dari 11.000 karyawan di Badan Penerbangan Federal (FAA), atau sekitar seperempat dari total stafnya, akan dirumahkan jika dana dari pemerintah berakhir imbas dari tutupnya pemerintah AS.
Mengutip Reuters, Sabtu (4/10/2025), maskapai penerbangan AS telah memperingatkan, penutupan pemerintah federal AS dapat membebani dan memperlambat penerbangan penerbangan di AS. Hal ini karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran, serta fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dengan tujuan menjaga keamanan udara, lebih dari 13.000 petugas pengatur lalu lintas udara yang ada akan diminta untuk terus bekerja, tetapi tidak akan dibayar sampai penutupan berakhir. FAA kekurangan sekitar 3.800 petugas pengatur lalu lintas udara dari tingkat jumlah yang ditargetkan. Bahkan jika pendanaan pemerintah dihentikan, FAA akan terus merekrut dan melatih petugas pengatur lalu lintas udara.
Selama penutupan pemerintah AS yang sebelumnya, FAA menunda perekrutan dan sebagian besar pelatihan petugas pengatur lalu lintas udara. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan, ada sekitar 25% dari 400 karyawannya akan dirumahkan, tetapi masih dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan udara dan insiden lainnya.
Sekitar 50.000 karyawan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) yang bertugas di pos pemeriksaan keamanan bandara juga akan diminta untuk tetap bekerja, tetapi tidak akan dibayar. Pada 2019, kala penutupan diberlakukan selama 35 hari, jumlah ketidakhadiran oleh pengontrol dan petugas TSA meningkat karena para pekerja tidak menerima gaji, yang berdampak pada memperpanjang waktu tunggu pos pemeriksaan di beberapa bandara. Pihak berwenang terpaksa memperlambat lalu lintas udara di New York, yang memberi tekanan pada anggota parlemen untuk segera mengakhiri kebuntuan tersebut.
Kelompok perdagangan maskapai penerbangan Airlines for America, yang mewakili United Airlines, Delta Air Lines, American Airlines, Southwest Airlines, dan lainnya, memperingatkan bahwa jika pendanaan berakhir, sistem mungkin perlu melambat, mengurangi efisiensi dan berdampak pada wisatawan.
Asosiasi Perjalanan AS, yang mewakili maskapai penerbangan, hotel, perusahaan penyewaan mobil, dan perusahaan perjalanan lainnya, mengatakan bahwa penutupan sebagian pemerintah AS akan merugikan sektor perjalanan AS sebesar US$ 1 miliar (atau setara Rp 16,5 triliun) per minggu.