2 Tahun Misinformasi Soal Serangan 7 Oktober: 1.200 Tentara, Warga Sipil Tewas di Tangan Penyerang Palestina

Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang tewas dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di R
Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang tewas dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di Reim, Israel selatan, 23 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
0 Komentar

Kebohongan Israel selanjutnya, yang paling brutal adalah soal kekejian penyerang dari Palestina. Tak disangkal, ada warga Israel yang dibunuh penyerang dari Palestina. Namun, yang dilantangkan Israel jauh lebih bombastis.

Salah satu yang digembar-gemborkan Benjamin Netanyahu dan digaungkan presiden AS kala itu, Joe Biden, adalah pembunuhan keji bayi-bayi Israel. Sebuah outlet berita Israel membuat klaim awal, yang kemudian diambil oleh media di seluruh dunia. Namun, tidak ada pemenggalan seperti itu yang diverifikasi oleh sumber Israel atau internasional.

Joe Biden pada Oktober itu berbohong bahwa ia menyaksikan langsung foto-foto pemenggalan bayi-bayi oleh penyerang. Gedung Putih kemudian mengklarifikasi, foto-foto yang dimaksud tak pernah ada. Ketika penyelidikan dimulai, pejabat Israel mencabut klaim tersebut. Investigasi menyimpulkan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki bukti yang dapat dipercaya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kebohongan selanjutnya, para pejuang Palestina melakukan Pemerkosaan Massal pada 7 Oktober. Tidak ada bukti kredibel yang muncul untuk mendukung klaim tersebut. Berbagai investigasi yang dilakukan oleh berbagai media membantah tuduhan tersebut.

Seorang tentara Israel di dalam reruntuhan rumah di Kibbutz Beeri, dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan, 25 Oktober 2023. – (EPA-EFE/ABIR SULTAN) Banyak laporan yang menuduh warga Palestina melakukan kekerasan seksual sistematis terhadap perempuan Israel didasarkan pada kesaksian relawan Zaka, sebuah organisasi penyelamat Israel yang tidak melakukan pekerjaan forensik. Sebuah artikel Associated Press secara khusus membantah dua tuduhan pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh relawan Zaka. Jaksa Israel yang memimpin tim tugas investigasi mengaku tidak ada penggugat dan tidak ada bukti yang dikumpulkan.

Tim pencari fakta PBB menemukan “alasan yang masuk akal” untuk meyakini bahwa beberapa dari mereka yang menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober telah melakukan kekerasan seksual. Namun para penyelidik PBB juga mengatakan bahwa tanpa adanya bukti forensik dan kesaksian para penyintas, mustahil untuk menentukan cakupan kekerasan tersebut. Hamas membantah pasukannya melakukan kekerasan seksual.

Kegohongan lainnya, Hamas disebut menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan rumah sakit sebagai pangkalan militer. Tidak ada bukti nyata yang mendukung klaim penggunaan perisai manusia oleh Hamas, termasuk oleh organisasi Hak Asasi Manusia seperti Amnesty International. Gaza adalah salah satu wilayah terpadat penduduknya di dunia, yang tentu saja mempersulit pembedaan antara wilayah sipil dan militer.

0 Komentar