Purbaya Jamin APBN 2025 Tak Bikin Defisit Melebar Usai Paket Stimulus Ekonomi Rp16,23 Triliun

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers Paket Stimulus Ekonomi di Jakarta, 15 September 2025. (Foto:
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers Paket Stimulus Ekonomi di Jakarta, 15 September 2025. (Foto: tangkapan layar)
0 Komentar

MENTERI Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menjamin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tidak akan meningkatkan defisit terlalu signifikan, kendati negara menanggung anggaran 8 paket stimulus ekonomi sebesar Rp16,23 triliun.

Sebaliknya, paket stimulus ekonomi untuk kuartal IV 2025 digulirkan pemerintah dalam rangka optimalisasi anggaran negara.

Dus, tidak seperti tahun lalu di mana APBN memiliki sisa anggaran lebih (SAL) cukup besar, yakni mencapai Rp457,5 triliun, anggaran yang tersedia akan digunakan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi di sisa tahun 2025.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Tahun lalu kan ada sisa (anggaran) juga, saya bisa hitung sisanya berapa. Daripada sisa tinggal 3 bulan mungkin nggak kepakai, saya pakai ke sana (paket stimulus ekonomi). Jadi, ini hanya optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak bagi perekonomian tanpa merubah defisit terlalu signifikan,” ujar Purbaya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

Tidak hanya itu, ketika paket stimulus ekonomi efektif mendorong ekonomi di kuartal IV 2025, bisa jadi justru akan berdampak positif terhadap defisit anggaran. Dalam hal ini, defisit dapat mengecil sejalan dengan ekonomi yang tumbuh lebih tinggi.

“Kalau PDB (Produk Domestik Bruto)-nya tumbuh lebih cepat, kan tax-nya (pertumbuhan rasio pajak) lebih cepat juga. Jadi, mungkin dampaknya ke defisit cenderung netral ke positif,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Purbaya juga menegaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk membiayai paket stimulus ekonomi berasal dari anggaran 2025 yang belum dioptimalkan dan bukan dari utang. Adapun, untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025, pemerintah telah meluncurkan program paket ekonomi yang terdiri dari delapan program akselerasi dan 5 program terkait penyerapan tenaga kerja, dengan total anggaran mencapai Rp16,23 triliun.

Sementara itu, sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani memproyeksikan, defisit APBN 2025 akan sebesar 2,78 persen dari PDB, atau setara dengan Rp662 triliun, lebih tinggi dari defisit APBN 2024 yang sebesar 2,29 persen dari PDB atau setara Rp507,8 triliun.

“Kita berharap kalau yang di satu kuartal (kuartal IV) bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Dua, itu yang menjadi perhatian pemerintah,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kepada para pewarta di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

0 Komentar