Tim SAR Pastikan Seluruh Penumpang Helikopter Milik Intan Angkasa Air Service Jatuh di Mimika: Meninggal Dunia

Upaya pencarian dan evakuasi melibatkan tim SAR Timika, TNI AU, TNI AD, Polri, serta dukungan dari PT Intan An
Upaya pencarian dan evakuasi melibatkan tim SAR Timika, TNI AU, TNI AD, Polri, serta dukungan dari PT Intan Angkasa. / AA
0 Komentar

OPERASI pencarian dan penyelamatan di pegunungan Jila, Kabupaten Mimika, berakhir dengan kabar duka. Tim SAR Timika pada Kamis memastikan seluruh penumpang helikopter milik Intan Angkasa Air Service dengan nomor registrasi PK-IWS ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala Operasi dan Kesiapsiagaan SAR Timika, Charles Y. Batlajery, melaporkan keempat korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian. Jenazah para korban kemudian dibawa ke Jila sebelum diterbangkan ke Bandara Mozes Kilangin, Timika.

Tim SAR yang beranggotakan enam orang dikerahkan pada Kamis pagi untuk mencapai lokasi kecelakaan. Helikopter ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan terhempas di tepi tebing pada ketinggian sekitar 11.000 kaki.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Insiden terjadi setelah dua helikopter Intan Angkasa, PK-IWD dan PK-IWS, lepas landas dari Ilaga menuju Timika pada Rabu pagi. PK-IWD berangkat lebih dulu sekitar 10 menit sebelumnya, sementara pilot kedua pesawat sempat berkomunikasi secara berkala selama penerbangan.

Kronologi hilangnya kontak

Helikopter PK-IWS sempat terpantau radar di Sentani, Jayapura, sebelum akhirnya hilang kontak. Pada awalnya pihak berwenang menduga pesawat melakukan pendaratan darurat akibat cuaca buruk. Namun kemudian dikonfirmasi bahwa helikopter tersebut jatuh pada Rabu siang.

Upaya pencarian dan evakuasi melibatkan tim SAR Timika, TNI AU, TNI AD, Polri, serta dukungan dari PT Intan Angkasa. Helikopter PK-IWD dan PK-IWU digunakan dalam operasi, sementara pengamanan udara dilakukan dengan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara.

Keempat korban, termasuk kru pesawat, kini telah berhasil dibawa ke Timika. Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan udara di wilayah Papua yang dikenal memiliki kondisi geografis ekstrem dan cuaca yang sulit diprediksi.

0 Komentar