Berikut Isi Resolusi Dua Negara Palestina-Israel Rancangan Majelis Umum PBB, Tanpa Hamas

Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York, AS (dok. AP/JOHN ANGELILLO)
Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York, AS (dok. AP/JOHN ANGELILLO)
0 Komentar

MAJELIS Umum PBB akan mengadakan pemungutan suara pada hari Jumat terkait ‘Deklarasi New York’, sebuah resolusi yang dirancang untuk menghidupkan kembali solusi dua negara antara Israel dan Palestina — sambil secara eksplisit mengecualikan Hamas.

Secara resmi berjudul ‘Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai atas Pertanyaan Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara’, rancangan ini menyerukan “aksi kolektif untuk mengakhiri perang di Gaza, mencapai penyelesaian yang adil, damai, dan abadi atas konflik Israel-Palestina berdasarkan implementasi efektif solusi dua negara.”

Deklarasi ini menetapkan pengecualian Hamas sebagai salah satu prinsip utama kerangka kerjanya. Disebutkan bahwa “Hamas harus membebaskan semua sandera” dan mengutuk “serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober.”

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Selain itu, deklarasi ini menuntut agar Hamas mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina, dengan dukungan internasional, sebagai bagian dari jalan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Deklarasi ini juga mengangkat kemungkinan misi stabilisasi internasional sementara di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung penduduk Palestina dan memfasilitasi tanggung jawab keamanan kepada Otoritas Palestina.

“Kami mendukung pengerahan misi stabilisasi internasional sementara atas undangan Otoritas Palestina dan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta sesuai dengan prinsip-prinsip PBB, dengan memanfaatkan kapasitas yang ada di PBB, yang akan dimandatkan oleh Dewan Keamanan PBB, dengan dukungan regional dan internasional yang sesuai. Kami menyambut kesiapan yang diungkapkan oleh beberapa Negara Anggota untuk menyumbangkan pasukan,” bunyi resolusi tersebut.

Teks ini, yang diajukan oleh Prancis dan Arab Saudi, telah mendapat dukungan dari Liga Arab dan ditandatangani bersama pada bulan Juli oleh 17 negara anggota PBB, termasuk beberapa negara Arab.

Ketidakpastian tetap ada

Pemungutan suara ini berlangsung menjelang pertemuan puncak PBB yang bergengsi di New York pada 22 September, yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, di mana para pemimpin dari Prancis, Inggris, Kanada, Portugal, dan beberapa negara lainnya telah berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina.

0 Komentar