PERDANA Menteri Polandia Donald Tusk pada Rabu (10/9/2025) mengumumkan bahwa ia telah meminta NATO membuka konsultasi berdasarkan Pasal 4 perjanjian aliansi, menyusul ditembak jatuhnya sejumlah drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia. Tusk menyebut insiden itu sebagai “provokasi skala besar” yang meningkatkan risiko eskalasi konflik.
“Ini adalah momen paling dekat dengan konflik terbuka sejak Perang Dunia II. Namun, saya tidak melihat alasan untuk percaya bahwa kita berada di ambang perang,” kata Tusk, dilansir Reuters.
Dia menegaskan bahwa langkahnya adalah bentuk kewaspadaan menghadapi ancaman langsung terhadap keamanan nasional.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pasal 4 Piagam NATO menyatakan bahwa setiap negara anggota dapat meminta konsultasi apabila menganggap wilayah, kemerdekaan politik, atau keamanan mereka terancam. Diskusi ini dilakukan dalam forum North Atlantic Council, badan pengambil keputusan politik utama NATO.
Sejak NATO berdiri pada 1949, Pasal 4 telah diaktifkan tujuh kali. Terakhir pada Februari 2022, delapan negara anggota termasuk Polandia meminta konsultasi menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Pada November 2022, NATO juga menggelar pertemuan darurat setelah rudal menghantam wilayah Polandia dan menewaskan dua orang.
Sementara itu, berbeda dengan Pasal 4, Pasal 5 adalah pasal kunci yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Prinsip ini menjadi dasar pertahanan kolektif NATO.
Pasal 5 hanya pernah diaktifkan sekali, yaitu untuk Amerika Serikat setelah serangan teror 11 September 2001 di New York dan Washington.
Jika NATO menilai Rusia benar-benar menyerang Polandia secara langsung, maka perdebatan bisa beralih ke kemungkinan pemanggilan Pasal 5.
Namun, keputusan itu tidak otomatis berlaku. Setiap anggota NATO harus berunding dan memutuskan bersama apakah insiden tersebut memenuhi syarat sebagai serangan yang memicu pertahanan kolektif.
Sebelumnya militer Polandia menyatakan berhasil menembak jatuh drone Rusia yang melintasi perbatasan saat Moskow melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina barat. Peristiwa ini menandai pertama kalinya sebuah negara anggota NATO diketahui melepaskan tembakan langsung sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim drone mereka hanya menargetkan fasilitas militer di Ukraina barat dan “tidak pernah berniat” menyerang Polandia. Moskow juga menegaskan bahwa drone yang disebut-sebut melintasi wilayah Polandia memiliki jangkauan maksimal 700 kilometer.