KEPOLISIAN Resor (Polres) Indramayu mengungkap perkembangan penting dalam misteri pembunuhan sekaligus penguburan lima anggota keluarga di dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu.
Penemuan Jenazah Terkubur
Pada hari Senin, 1 September 2025 sekira pukul 17.00 WIB, ditemukan lima jenazah tersembunyi dalam satu lobang di rumah milik H. Sachroni, di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman. Para korban terdiri dari H. Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantu Euis Juwita Sari (37), serta kedua cucu mereka—Ratu Khairunnisa (7) dan Bela (10 bulan).
Jenazah telah berhari-hari berada dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan bau tajam. Keluarga dan warga sempat kehilangan kontak sebelum akhirnya melihat adanya gundukan mencurigakan yang memicu evakuasi korban.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Semua jenazah telah ditransfer ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk identifikasi serta pemeriksaan forensik. Prosesi pemakaman digelar pada haria Rabu, 3 September, di pemakaman keluarga di Desa Sindang, diikuti tangisan ratusan pelayat.
Penangkapan Dua Terduga Pelaku
Polisi berhasil menangkap dua orang terduga pelaku berinisial R dan P pada dini hari Senin, 8 September 2025, sekitar pukul 03.00 WIB di wilayah Kedokan Bunder, Indramayu.
Keduanya diketahui warga Indramayu dan sempat melarikan diri ke Jawa Tengah, sebelum memutuskan kembali karena kebingungan dalam pelarian. Saat ditangkap, terdapat perlawanan sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchamad Arwin Bachar menyampaikan bahwa hubungan antara pelaku dan korban bersifat sekadar kenal kerja di sebuah bank, meskipun belum dijelaskan siapa korban yang dimaksud.
Polisi masih mendalami peran masing-masing terduga pelaku, serta menyelidiki motif dan modus di balik kejadian. Proses penyidikan didukung tim Inafis dan Puslabfor dari Polda Jabar.
Polres Indramayu Terus Mengusut
Kasat Reskrim mengonfirmasi jumlah dua pelaku, namun penyelidikan masih terbuka terkait kemungkinan keterlibatan pihak lain. Sementara itu, AKP Tarno menyebut sebelumnya telah diperiksa sekitar 11 saksi yang mungkin akan terus bertambah seiring kebutuhan penyidikan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menyatakan bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara profesional sesuai SOP, dan rencana rilis resmi dijadwalkan keesokan harinya setelah proses pemeriksaan terduga pelaku dilakukan.