Dugaan Penyebab dan Upaya Penyelamatan Cepat
Kegagalan struktural bangunan dua lantai yang ambruk menimpa para korban diduga kuat disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, kondisi bangunan yang sudah lapuk dan tidak terawat. Kedua, jumlah peserta yang membludak atau melebihi kapasitas daya tampung gedung. Kombinasi kedua faktor ini menciptakan kondisi yang rentan terhadap keruntuhan.
Komandan Distrik Militer (Dandim) Kabupaten Bogor, Letnan Kolonel Henggar Tri Wahono, menyatakan bahwa tim penyelamat gabungan segera memulai operasi penyelamatan setelah insiden terjadi. Tim bekerja cepat untuk mengevakuasi korban dan memastikan tidak ada lagi yang terjebak di bawah reruntuhan. Upaya ini menunjukkan respons sigap dari pihak berwenang.
Hingga Minggu sore, tim penyelamat masih terus bekerja di lokasi kejadian untuk memastikan seluruh area bersih dari korban. “Para korban membutuhkan perhatian medis setelah menderita luka di kepala, tangan, dan kaki. Kami berdoa agar korban tidak bertambah,” kata Letkol Henggar. Pernyataan ini menunjukkan kekhawatiran dan harapan agar tidak ada lagi korban yang ditemukan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Tim penyelamat gabungan yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari berbagai unsur. Mereka adalah petugas dari militer, BPBD, pemadam kebakaran, dan otoritas lokal. Kolaborasi antarlembaga ini sangat penting dalam penanganan bencana seperti musibah Gedung Roboh Bogor ini, memastikan koordinasi yang efektif dan respons yang cepat di lapangan.