PENYELIDIKAN kasus penembakan Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, mengarah pada dugaan keterlibatan geng kriminal bernama ‘One Family’.
Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Peru dan kepolisian setempat. Mereka menduga Zetro menjadi target pembunuhan berencana yang dilakukan oleh kelompok kriminal.
Seorang petugas kepolisian yang enggan disebut namanya mengatakan, tim telah dikerahkan ke daerah Risso untuk mendalami kasus ini. Zetro diduga memiliki kedekatan dengan area tersebut, meskipun selama bertugas ia tidak memiliki catatan kriminal.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Korban tidak terkait dengan geng kriminal, tetapi dilaporkan dekat atau terkait dengan seorang perempuan yang bekerja di daerah itu,” ujar petugas tersebut, seperti dikutip media lokal Peru, La Republica, Kamis (4/9/2025).
Petugas itu menambahkan, polisi tengah mencari seorang pria berjuluk ‘El Chino’ yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut. El Chino diyakini sebagai pemimpin geng ‘One Family’ yang terkenal melakukan eksploitasi seksual dan menyediakan jasa pembunuh bayaran.
Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan ponsel Zetro, ditemukan beberapa nomor telepon dengan kode negara Venezuela dan Kolombia. Nomor-nomor tersebut, menurut petugas, sering dilacak dan menunjukkan bahwa korban kerap mengunjungi lokasi tersebut.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, juga menyatakan bahwa cara pelaku melancarkan aksinya mengindikasikan mereka adalah pembunuh bayaran.
Dari rekaman kamera pengawas yang beredar, terlihat Zetro sedang bersepeda saat tiba-tiba muncul seorang pria tak dikenal yang langsung menembaknya. Usai melancarkan aksinya, pelaku langsung membonceng sepeda motor yang dikendarai rekannya.
Kementerian Luar Negeri Peru telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini dan telah menyampaikan peristiwa ini kepada Presiden Peru serta pihak berwenang Indonesia.