SUMBER kepolisian Peru yang mengetahui kasus tersebut mengungkap dugaan pelaku penembak staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, yang tewas pada awal pekan ini.
Dia mengatakan polisi sedang menyelidiki keterkaitan korban dengan terduga pelaku. Zetro disebut dekat atau terkait dengan perempuan yang bekerja di Risso dan laki-laki yang dijuluki El Chino dalam kasus pembunuhan ini.
“Beberapa nomor tampaknya milik perempuan dengan kode negara Venezuela dan Kolombia, ditemukan dalam HP korban. Mereka masih dilacak. Tampaknya, dia sering mengunjungi tempat itu,” kata sumber itu, dikutip La Republica, Rabu (3/9).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Menurut laporan polisi, El Chino diyakini merupakan pemimpin geng kriminal One Family. Kelompok kriminal kerap melakukan eksploitasi seksual hingga jasa pembunuh bayaran.
Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver sebelumnya menyebut pelaku penembakan Zetro merupakan pembunuh bayaran jika dilihat dari cara mereka melancarkan aksi.
Dari rekaman yang beredar, Zetro sedang bersepeda tiba-tiba muncul orang tak dikenal dan langsung menembaknya.
Setelah menembak, ada pengendara motor yang muncul dan pelaku pertama langsung memboncengnya.
Kementerian Luar Negeri Peru telah menyampaikan insiden tersebut ke presiden dan pihak berwenang Indonesia. Mereka juga berjanji akan menyelidiki secara menyeluruh peristiwa tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga sudah meminta agar Peru menyelidiki secara menyeluruh dan sudah mengirim nota diplomatik.
Sebelumnya, media lokal Peru, Pan Americana, melaporkan Zetro “ditembak enam kali saat sedang bersepeda” bersama sang istri di dekat kediaman dia di Kota Lince pada Senin (1/9) malam waktu setempat. Di informasi sebelumnya yang beredar, Zetro tewas ditembak sebanyak tiga kali.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Sementara itu, Kepolisian Nasional Peru menyatakan staf KBRI itu ditembak pembunuh bayaran dan tak mengincar barang termasuk uang korban.
“Menurut polisi, para penyerang tak mencari uang atau barang, mereka hanya menembak staf tersebut. Selain itu, tetangga mengatakan mereka melihat seorang pria berpakaian hitam berkeliaran menggunakan motor,” tulis Pan Americana.
Kesaksian serupa juga dilaporkan oleh La Republica. Saksi mata mengatakan bahwa beberapa hari sebelumnya, ada sepeda motor mencurigakan yang berkeliaran di dekat gedung apartemen tempat Zetro ditembak.