Terungkap Peran Direktur Lokataru dan 5 Tersangka Terduga Provokasi Pelajar Turun ke Jalan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi
0 Komentar

POLDA Metro Jaya mengungkapkan bahwa Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen, resmi ditetapkan tersangka bersama lima orang lainnya. Mereka ditetapkan tersangka karena diduga memprovokasi para pelajar untuk turun ke jalan melakukan aksi padahal itu tidak diperbolehkan dalam undang-undang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan, lima tersangka selain Delpedro, yakni Mujaffar, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan FL. Mereka merupakan admin akun-akun provokasi pelajar turun ke jalan melakukan anarkisme.

Ade Ary menerangkan, tersangka Delpedro merupakan admin Instagram Lokataru Foundation. Dia berperan melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lainnya untuk mengajak pelajar turun ke lapangan dan tidak takut.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“MS selaku admin akun IG @bpp (Blok Politik Pelajar) yang berperan melakukan colab untuk menyebarkan ajakan perusakan,” tutur dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Lebih lanjut, Ade menyebut, tersangka Syahdan Husein merupakan admin Instagram Gejayana Memanggil. Syahdan berperan melakukan kolaborasi menyebarkan ajakan melakukan perusakan. Kemudian, Khariq Anhar, yang merupakan admin Aliansi Mahasiswa Penggugat, juga memiliki peran yang sama dengan Syahdan.

“RAP selaku admin @rap berperan membuat tutorial pembuatan bom molotov dan juga koordinator serta kurir di lapangan dari akun instagram tersebut,” ujar Ade.

Tersangka terakhir adalah FL selaku admin akun @tmg. Dia berperan menyiarkan langsung dan mengajak pelajar untuk turun pada aksi 25 Agustus 2025.

Dari provokasi tersebut, kata Ade, terdapat 202 anak, 26 mahasiswa, dan 109 warga yang datang karena terhasut oleh ajakan akun medsos milik para tersangka. Mereka datang ke lokasi tanpa menyampaikan aspirasi dan langsung melakukan aksi anarkis.

“Para tersangka menyebarkan flyer di media sosial dengan seruan ‘kita lawan bareng’, #jangantakut, dan #polisibututjangantakut,” ucap Ade.

Disampaikan Ade, selain para tersangka provokator, penyidik juga menangkap 794 perusuh. Di mana, aksi anarkis yang terjadi didominasi oleh pelajar anak di bawah umur.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Jam 8.30 ada 100 sekian anak diamankan di jam pembelajaran. Anak-anak dari Indramayu, Bekasi, Cirebon, Serang, Purwakarta, Depok,” ucap Ade.

0 Komentar