REKTOR Universitas Islam Bandung (Unisba) Harits Nu’man ingat betul peristiwa Senin (1/9/2025) malam. Tepatnya sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika massa berpakaian serba hitam masuk ke area kampus.
Malam itu, posko kesehatan di kampus itu baru selesai melakukan proses pengobatan beberapa mahasiswa yang terluka akibat aksi demo di Gedung DPRD Jawa Barat.
Posko kesehatan di kampus Unisba ditutup pukul 21.00 WIB. Setengah jam kemudian, kerusuhan pecah. Terlihat massa bergerombol di sejumlah titik. Mereka berpakaian serba hitam Mereka berkumpul di Jalan Trunojoyo. Lalu mereka bergerak ke Jalan Sulanjana dan sempat berhenti di Taman Radio.
Massa Blokir Jalan
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Di Taman Radio ada gerombolan lain yang menunggu. Mereka memblokir jalan dari Taman Radio, kemudian Purnawarman, Simpang Harian Banga atau Ranggadading, kemudian di jalan di depan gedung LPPM, sampai di Taman Sari Atas di ujung.
“Mereka memblokir jalan Tamansari, bawahnya depan gedung fakultas,” ujar Harits.
Gerombolan massa dari lima sampai enam titik itu diperkirakan hampir mencapai 100 orang.
“Kalau dianalogikan satu gerombolan itu sekitar 10 sampai 15 orang, maka kalikanlah 15 kali 6. Kurang lebih 90 (orang),” imbuhnya.
Kondisi ini membuat aparat kepolisian turun ke Jalan Tamansari. Sekitar pukul 23.30 WIB, Polisi tiba dan menemukan tumpukan batu, kayu serta pembakaran ban di jalan. Sehingga, jalan tersebut pun tak dapat dilewati kendaraan bermotor.
“Pada saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok anarko. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil anarkis,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan melalui keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).
Lari ke Kampus Unisba
Aparat kepolisian mencoba membubarkan massa yang memblokir jalan. Bunyi tembakan air mata beberapa kali terdenger nyaring. Diikuti kepulan asap putih yang menutupi jalan.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
“Gerombolan itulah yang menjadi pemicu sebetulnya yang dalam tanda petik di medsos itu, disebutkan aparat polisi menyerang kampus Unisba. Gitu kalau tidak salah tagline-nya,” lanjut Rektor Unisba Harits.
Massa kocar kacir. Mencari tempat perlindungan terdekat. Kampus Unisba menjadi lokasi yang dianggap paling aman. Massa bergerombol masuk ke area dalam kampus Unisba dengan berbagai cara. Gerbang kampus jebol.