Pernyataan Rektor Universitas Islam Bandung Pastikan Tidak Ada Penembakan Gas Air Mata ke Dalam Kampus

Rektor Unisba, Harits Nu\'man, Selasa (2/9/2025).
Rektor Unisba, Harits Nu\'man, Selasa (2/9/2025).
0 Komentar

REKTOR Universitas Islam Bandung (Unisba), Harits Nu’man, memastikan tidak ada penembakan gas air mata oleh polisi ke dalam kampus, dan juga tidak ada polisi yang masuk ke kampus.

Ia meluruskan narasi yang beredar di media sosial yakni kampus Unisba diserang oleh polisi, ditembak gas air mata.

“(Penembakan gas air mata) di depan kampus. Kalau penembakan itu terjadi di dalam kampus, berarti ada aparat yang masuk, kan,” kata Harits dalam konpers di Unisba, Selasa (2/9).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Tadi sudah saya sampaikan, saya sudah jawab: Ada enggak aparat yang masuk atau pakaian sipil masuk ke area kampus? Sepanjang penglihatan saya, ya melalui CCTV dan juga laporan di lapangan, tidak ada aparat yang masuk ke dalam kampus, dan tidak ada pakaian sipil, juga aparat yang menyamar atau intel masuk ke area kampus, itu sepanjang penembakan (gas air mata),” ujar Harits.

Yang masuk ke kampus, menurut Harits, adalah murni pendemo yang berlindung di area kampus. Dan itu jumlahnya banyak.

“Ya, tapi banyak yang larinya ke area (kampus). Bisa dibayangkan kelompoknya gitu ya, kelompoknya dari Taman Radio, kemudian Purnawarman, kemudian juga Gedung LPPM, kemudian di sini, di Taman Segitiga, sampai di sini, berarti ada kurang-lebih 5 gerombolan gitu ya. Nah, kalau dianalogikan itu satu gerombolan itu, sekitar 10 sampai 15 orang, maka kalikanlah 15 kali 6, kurang lebih 90 (orang) kira-kira seperti itu,” ujar Harits.

Harits memastikan bukan mahasiswa Unisba yang terlibat dalam kerusuhan. “Bahwa sebagian ada mahasiswa Unisba yang baru pulang karena tadi jam 21.00, kami closing untuk evakuasi korban, boleh jadi ada yang keluar, relawan boleh jadi masih rehat,” ujarnya.

Harits melanjutkan, “Ya bisa kebayang dari pagi, bukan dari pagi lagi, dari hari Jumat kami buka. Rasa lelah itu pasti ada, pulang juga takut karena isu yang berkembang dan lain sebagainya. Tidak menutup kemungkinan ada mahasiswa Unisba di antaranya.”

“Tetapi pada umumnya kalau Bapak bisa menyaksikan sendiri itu aksinya tidak seperti mahasiswa. Aksinya tidak seperti mahasiswa dan dia masuk ke area kampus kita. Qadarullahnya Allah masih menjaga kampus kita aman-aman saja walaupun ada penembakan gas air mata ke sekelilingnya,” kata Harits.

0 Komentar