KEMATIAN mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Iko Juliant Junior, mendadak ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah unggahan berantai menyebut ada kejanggalan di balik wafatnya Iko.
Informasi tersebut didapat dari unggahan di media sosial dan WhatsApp grup yang menyebut adanya sejumlah hal yang dianggap janggal, di antaranya hilangnya barang-barang pribadi milik Iko seperti ponsel, almamater, dan tas ransel. Selain itu, motor milik Iko disebut masih ditahan di Polda Jateng.
Ada juga keterangan berbeda soal kronologi. Seorang teman Iko menyebut ia mengalami kecelakaan di Kalisari, sementara surat keterangan polisi justru ditulis di daerah dr Cipto, Semarang. Kejanggalan lain muncul dari informasi satpam yang melapor kepada keluarga bahwa Iko diantar ke RS dr Kariadi oleh anggota Brimob.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Unggahan itu juga menuliskan, sebelum meninggal, Iko sempat mengigau di ruang perawatan. Ia disebut menyebut kalimat, ‘ampun pak, tolong pak jangan pukuli saya lagi’, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (31/8) sore.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, kabar tersebut saat ini di dalami dan harus dilakukan penyelidikan.
“Kita harus lakukan penyelidikan dahulu informasi tersebut,” kata Artanto, Senin (1/9).
Namun, pihak Polda Jateng belum menyampaikan informasi lainnya tentang hal ini.
Artanto pun meminta jika memang keluarga terkait ingin memastikan dapat menyampaikan ke Polrestabes Semarang atau Polda Jawa Tengah.
“Segera keluarganya atau utusannya merapat ke Polrestabes Semarang atau ke Mapolda untuk informasikan secara resmi kejadian terjadi guna penyelidikan atas informasi yang ada,” ucap Artanto.
Sementara itu, Kepala Humas Unnes Rahmat Petuguran menyatakan belum dapat memastikan soal informasi ini. Menurutnya, pihak kampus sejauh ini masih mencari informasi tentang kebenaran isu di medsos itu.
“Mohon maaf, saya belum cukup informasi untuk menjawab. Sampai saat ini kami juga masih berusaha mencari informasi,” katanya.