SEJUMLAH menteri tampak mengunggah sebuah foto berisi muatan pembelaan ke Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (31/8).
Menurut pantauan delik, setidaknya ada tiga menteri yang ikut mengunggah foto itu.
Mereka adalah Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dalam foto, kata-kata yang tercantum sama namun dengan desain dan foto yang berbeda, yakni adalah sebagai berikut:
“Dear Mr. President Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia beras. Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia minyak goreng. Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas. Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Reza Chalid dan anak2 dan kroni2nya. Bahkan mereka bersama orang2 itu mencuri kekayaan Negara. Tidak pernah ada pendahulu melawan korupsi di BUMN. Tidak pernah ada pendahulu yg pernah berbicara soal tantiem yang nilainya triliunan setiap tahun, malah semua partai2 yang pernah berkuasa mereka semua menikmati korupsi di BUMN lidak pernan ada orangz pintar yg skrg bersuara, sok berada dibarisan rakyat membuka semua masalah2 di BUMN padahal mereka pernah berada di dalam BUMN. Kenapa di saat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang?” tulis unggahan para menteri tersebut. Namun, para menteri memberikan keterangan foto yang berbeda-beda. “Kami bersamamu Pak Presiden,” ujar Trenggono dan Zulhas.
Sementara, Karding memberikan keterangan foto yang lebih panjang.
“Saya memahami kegelisahan publik, akhir-akhir ini. Selama bertahun-tahun kita melihat bagaimana mafia pangan, mafia migas, hingga korupsi di BUMN begitu mengakar, dan tidak ada yang berani menyentuhnya,” ucap Karding.
“Hari ini, ketika @presidenrepublikindonesia, Bapak @prabowo mulai membuka, menerbitkan, dan membersihkan, justru serangan semakin deras datang kepada beliau. Karena setiap upaya pemberantasan selalu melahirkan perlawanan dari pihak-pihak yang selama ini diuntungkan,” tambah Karding.
“Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan. Negara harus hadir, saudara-saudara kita berhak melihat bahwa kekayaan bangsa ini dikelola untuk kepentingan bersama, buka untuk mafia atau segelintir kelompok,” tandas Karding.