PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut aksi pembakaran Gedung DPRD dalam beragam aksi ricuh beberapa hari lalu sebagai tindakan makar. Ia beralasan, hal tersebut tidak lagi sejalan dengan aksi penyampaian pendapat yang dilakukan oleh masyarakat. Menurut Prabowo, pembakaran dilakukan oleh pihak-pihak yang memang berniat menimbulkan kerusuhan di masyarakat.
“Ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar. Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat,” kata Prabowo di RS Bhayangkara Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Prabowo mengakui bahwa aksi demonstrasi beberapa hari terakhir sangat memprihatinkan, apalagi sampai terjadi perusakan fasilitas publik di berbagai lokasi. Prabowo mengungkap bahwa hal itu sengaja dilakukan pihak tertentu untuk mendorong amarah masyarakat.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Jadi ini keprihatinan saya, tapi tidak ada masalah kita akan tegas. Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan undang-undang dasar dan akan saya jalankan,” tutur Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan duka cita atas empat ASN yang menjadi korban jiwa saat pembakaran Gedung DPRD Sulawesi Selatan. Tindakan pembakaran Gedung DPRD Sulawesi Selatan pun dipastikannya sebagai makar.
“Orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, gedung DPRD dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi,” ujar Prabowo.
Sebelumnya, Polda Sulsel mengerucutkan hasil penyelidikan terkait kebakaran yang melanda gedung DPRD Kota Makassar usai demo ricuh pada Jumat(29/8/2025) malam. Indentitas terduga pelaku pembakaran gedung DPRD Kota Makassar sudah dikantongi.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono, mengungkap pihaknya telah mengantongi identitas pelaku yang diduga bertanggung jawab atas pembakaran gedung wakil rakyat tersebut.
“Saya katakan, potensial pelaku sudah ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa melakukan pendekatan hukum yang lebih jelas,” tegas Rusdi saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pada Senin (1/9/2025).