PERSATUAN Perangkat Desa Indonesia Merah Putih (PPDI-MP) resmi meluncurkan program unggulan Depot Desa Bela Negara, sebuah inisiatif pendampingan bagi petani untuk menjaga stabilitas harga gabah agar tetap sesuai standar yang ditetapkan pemerintah pusat.
Peluncuran program ini berlangsung di Lapangan Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Acara dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya utusan perwakilan Menteri Pertahanan Mayjen Rio, Kapolsek Bojong, Danramil Bojong, perangkat desa anggota PPDI Merah Putih dari Sulawesi, serta para petani dari Batang, Pekalongan, dan sekitarnya.
Mengusung tema “Menegakkan Kedaulatan Pangan”, program ini bertujuan meningkatkan penyerapan gabah petani lokal serta mempertemukan petani langsung dengan pengusaha pembeli gabah dengan sistem pembayaran tunai di tempat (cash and carry).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Ali, panggilan akrab Dewan Penasehat DPP PPDI-MP, dalam pertemuan pasca seremonial panen raya dan launching Depot Desa Bela Negara di Aula BUMDes Tirta Arum, menegaskan bahwa depot desa bukanlah gudang penampungan gabah seperti yang banyak dipersepsikan masyarakat.
“Depot desa bukan membeli sebanyak-banyaknya gabah petani, melainkan melakukan pendampingan agar harga gabah tidak jatuh di bawah harga standar pemerintah. Sistem yang diterapkan adalah angkut bayar, di mana pengusaha langsung membeli gabah secara tunai di lokasi panen. Dengan begitu, petani benar-benar bisa menikmati hasil panen tanpa terjerat tengkulak atau permainan para bandar besar,” jelasnya.
Acara ini juga disambut baik pengusaha asal Malaysia. “Saya amat menghargai kepada penerintah di Pekalongan yang memberi peluang kepada saya untuk datang dari Malaysia melihat dimana panen raya di jayakan di sini. Dimana penduduk dan petani, mereka itu membanggakan pertanian di sini untuk bertani padi dan dengan pertolongan daripada pemerintah untuk menjayakan lagi ketahanan pangan di Indonesia,” ungkap Sarah kepada delik, Sabtu (23/8).
“Saya bangga dan coba akan bisa kita membantu di dalam segi funding atau pembibitan untuk menjayakan lagi panen raya di Indonesia ini,” pungkasnya.
Acara launching juga diramaikan dengan demonstrasi panen, sajian jajan produk pertanian lokal, serta dialog interaktif antara petani dan pengambil kebijakan.Dalam forum tersebut, para petani berkesempatan menyampaikan pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi di lapangan.