PRESIDEN RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak ada jabatan yang bersifat abadi di Indonesia, termasuk jabatan presiden.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat membuka Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Agustus 2025.
Prabowo menekankan pentingnya akuntabilitas dalam setiap jabatan publik, mulai dari kepala daerah hingga pejabat BUMN.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Kalau bupati nggak beres, bupati bisa diganti. Ada itu direksi-direksi BUMN merasa jadi kayak raja aja, kayak perusahaan punya neneknya sendiri,” sindirnya.
Begitu pula dengan dirinya, Prabowo menegaskan apabila kepemimpinannya tidak berjalan dengan benar, ia siap untuk diganti.
“Di Indonesia ini saya kasih tahu, there’s no one cannot be replaced. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden RI. Kalau saya nggak benar, kalau saya brengsek, ya saya bisa diganti,” tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo menyentil para komisaris BUMN saat membacakan Nota Keuangan RAPBN 2026. Dia mengaku heran dengan bonus tahunan atau tantiem yang diterima para komisaris tiap tahun.
Prabowo mengaku tidak mengerti soal tantiem. Menurutnya itu hanya akal-akalan komisaris agar mendapatkan bonus tiap tahun, padahal kondisi perusahaan bisa saja lagi merugi.
“Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali tantiemnya Rp 40 miliar setahun,” kata Prabowo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/8).
Prabowo meminta Danantara untuk menghapus tantiem mulai tahun ini karena biasanya BUMN memoles laporan keuangan menjadi untung agar mereka bisa dapatkan bonus akhir tahun.