Menurut Rio, saat ini tentu ada dinamika gangguan hama, ikus, dan lain sebagainya, tapi bisa teratasi yang sejatinya bahwa wilayah ini harusnya IP tiga ratus. Artinya dalam satu tahun bisa tiga kali panen, cuma karena terkendala hal itu bisa diatasi, tetapi dengan panen satu hektare bisa menghasilkan sebelas ton.
“Suatu hal yang luar biasa karena biasanya kalau satu hektare itu tidak bisa mencapai sepuluh ton, itu nggak tetap ini sudah melebihi dari sepuluh ton. Berarti ini kan luar biasa. Artinya kita bisa menaruh harapan positif kepada ketahanan pangan bangsa kita ini Itu sudah di atas target sebenarnya sudah di atas target dan kita berharapnya tahun depan bisa IP tiga ratus sehingga dalam satu tahun bisa panen tiga kali ada peningkatan,” pungkasnya.
Acara launching juga diramaikan dengan demonstrasi panen, sajian jajan produk pertanian lokal, serta dialog interaktif antara petani dan pengambil kebijakan.Dalam forum tersebut, para petani berkesempatan menyampaikan pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Ketua Koordinator Depot Desa, Slamet Rozikin, menegaskan bahwa PPDI Merah Putih berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan yang berpihak kepada petani serta ikut berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang kedaulatan pangan.“Desa harus menjadi garda terdepan dalam perwujudan ketahanan pangan nasional. Dengan kebersamaan, kita wujudkan kesejahteraan petani sekaligus keberkahan hasil panen dengan tetap bersinergi dengan awak depot desa yang ada di setiap desa”, ungkapnya.
Dengan hadirnya Depot Desa Bela Negara, diharapkan produksi pertanian di Pekalongan dan sekitarnya semakin meningkat, memberikan manfaat luas bagi petani serta mendukung ketahanan pangan Indonesia.