Sesar Citarik dan Gempa Bekasi 2025 : Penyadaran dan Perspektif Pembangunan Kota

Wikipedia
Wikipedia
0 Komentar

Persiapan Mitigasi sebagai kebutuhan mendesak

Gempa Bekasi 2025 memberikan pelajaran bahwa mitigasi bencana perlu ditempatkan sebagai prioritas, khususnya di kawasan padat penduduk. Mitigasi tidak hanya berupa sistem peringatan dini, tetapi juga mencakup:

  • Pemetaan detail zona rawan sesar,
  • Penyusunan regulasi pembangunan gedung tahan gempa,
  • Edukasi masyarakat melalui sekolah dan komunitas,
  • Latihan kesiapsiagaan secara berkala.

BPBD Bekasi bersama BMKG telah menghimbau masyarakat untuk mengandalkan informasi resmi serta tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum terverifikasi. Dan ditegaskan kepada masyarakat adalah membangun budaya sadar bencana, karena kesiapsiagaan jauh lebih efektif daripada sekadar reaksi saat bencana sudah terjadi.

Perencanaan Pembangunan Kota ke depan

Kehadiran Sesar Citarik dan gempa Bekasi 2025 membuka ruang refleksi : apakah kota-kota besar Indonesia sudah cukup siap menghadapi risiko geologi? Perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, hingga kurikulum pendidikan bencana menjadi isu yang tidak bisa ditunda. Sebab, gempa bumi bukan soal jika, melainkan kapan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Peristiwa gempa Bekasi 2025 adalah pengingat bahwa pembangunan kota metropolitan harus sejalan dengan kesadaran geologi. Sesar Citarik bukan ancaman laten semata, tetapi realitas yang menuntut mitigasi serius. Dengan pendekatan ilmiah, regulasi yang konsisten, serta partisipasi masyarakat, risiko dapat ditekan dan korban jiwa dapat diminimalisasi.

Penulis:

Kepala Kampus Politeknik LPKAI sekaligus anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Aris Armunanto,S.E.Ak., M.M

0 Komentar