VIDEO lama tentang pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel tentang hukuman mati bagi pelaku korupsi kembali viral di internet. Hal ini terjadi seiring terjaringnya Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Noel ditangkap KPK dalam OTT yang dilakukan pada Rabu (20/8) malam. Ia diduga terlibat dalam dugaan kasus pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemenaker.
Pada Jumat (22/8), Ketua KPK, Setyo Budianto, mengumumkan bahwa Noel telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu dan kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK Cabang Merah Putih, Jakarta Selatan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama,” tutur Setyo Budianto dalam konferensi pers pada Jumat.
Pernyataan Noel soal Koruptor Dihukum Mati dan Tolak Suap yang Viral
Sebelum Immanuel Ebenezer menjabat sebagai Wamenaker dalam Kabinet Merah Putih, ia sempat secara terbuka mendukung hukuman mati kepada koruptor.
Hal ini ia sampaikan, misalnya, dalam acara “Indonesia Lawyer Club” pada 19 November 2021. Kala itu, Noel yang hadir sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), memberikan komentar terkait diskursus hukuman mati bagi pelaku korupsi.
Ketika dipersilakan bicara, Noel tiga tahun lalu mengomentari kasus Menteri Sosial kala itu, Juliari Batubara, yang ditangkap KPK atas keterlibatannya dalam korupsi dana bansos.
“Kita melihat hari ini ada lagi menteri, yang di lingkaran presiden, yang bermain-main dengan persoalan ini [korupsi] lagi, dan ini menurut kami layak untuk dihukum mati,” tutur Noel.
Menurut Noel tiga tahun yang lalu, Indonesia tidak bisa lagi berkompromi dengan pejabat yang memiliki kultur dan karakter koruptif.
“Bangsa ini seperti negara yang dimasuki para gangster,” tuturnya.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Noel tiga tahun lalu itu menambahkan, negara tidak akan berjalan maksimal jika para pejabat korup masih berada di lingkaran kekuasaan.
“Saya harus mengesampingkan kekristenan saya [untuk] bicara soal hukuman mati karena sudah akumulatif dan muak,” ujar Noel tiga tahun lalu.
Noel saat itu menuturkan, hukuman mati bagi koruptor adalah kebijakan yang dapat mencegah publik melakukan pembangkangan sosial karena muak melihat para pejabat—termasuk menteri—korupsi.