KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan BPLH, prihatin atas insiden kekerasan yang terjadi saat pelaksanaan inspeksi mendadak (sidak) di PT Genesis Regeneration Smelting, kawasan Cikande, Banten. Dalam kejadian itu, sejumlah wartawan dan anggota tim Biro Humas mengalami luka-luka akibat pemukulan oleh pihak penjaga perusahaan.
Sekretaris Utama KLH/BPLH, Rosa Vivien, mengatakan peristiwa tersebut tidak hanya bentuk pelanggaran terhadap keamanan individu, tetapi mencerminkan sikap perusahaan yang bertentangan dengan prinsip tata kelola lingkungan dan kebebasan pers.
“Kami mengecam keras tindakan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan maupun aparat. Kebebasan pers adalah pilar demokrasi yang wajib dihormati, dan kekerasan terhadap jurnalis merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi,” kata Rosa dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Rosa mengatakan PT Genesis saat ini masih dalam proses penegakan hukum, namun diduga tetap melanjutkan operasional. Dia memandang hal itu menunjukkan lemahnya komitmen perusahaan terhadap kepatuhan hukum dan tata kelola lingkungan yang seharusnya dijunjung tinggi.
“Terdapat indikasi perusahaan masih melanjutkan kegiatan operasional meskipun status hukumnya sedang diproses,” kata Rosa.
Kementerian LH akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan seluruh proses hukum berjalan dengan tegas, serta memberikan pendampingan kepada pihak-pihak yang menjadi korban dalam insiden ini.
“Kami mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri, menghormati proses hukum yang sedang berjalan, dan memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di kemudian hari,” tutur Rosa.
Sebanyak delapan wartawan menjadi korban intimidasi dan pengeroyokan saat meliput inspeksi mendadak (sidak) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di kawasan PT Genesis Regeneration Smelting, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis.
Menurut keterangan para korban, para jurnalis awalnya datang ke lokasi dengan undangan resmi KLH. Awalnya mereka sempat dihalangi masuk oleh pihak keamanan perusahaan. Namun, setelah Deputi KLH memerintahkan agar media dilibatkan dalam peliputan, para wartawan akhirnya diperbolehkan masuk dengan pengawalan.
Salah satu korban, Rasyid Sidik dari Bantennews, menuturkan kekerasan terjadi begitu sidak selesai dan rombongan pejabat meninggalkan lokasi.