Ungkapan ini juga digunakan oleh beberapa Zionis awal, termasuk Ze’ev Jabotinsky, cikal bakal partai Likud Netanyahu, untuk merujuk pada Israel, Gaza, dan Tepi Barat saat ini, serta Yordania saat ini. Pewawancara Sharon Gal, bertanya pada Netanyahu apakah ia merasa ada kaitannya dengan “visi Israel Raya”. Netanyahu menjawab: “Sangat!”
Kementerian Luar Negeri Yordania menggambarkan pernyataan Netanyahu sebagai eskalasi provokatif yang berbahaya, ancaman terhadap kedaulatan negara, dan pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB. Juru bicara kementerian Sufyan al-Qudah menegaskan, dalam pernyataan yang dimuat oleh kantor berita resmi Petra, bahwa Kerajaan dengan tegas menolak “pernyataan provokatif” tersebut.
Ia menekankan bahwa “ilusi absurd yang tercermin dalam pernyataan pejabat Israel tidak akan melemahkan Yordania dan negara-negara Arab, juga tidak akan mengurangi hak-hak sah dan tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina.”
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dia menambahkan, pernyataan Netanyahu mencerminkan situasi mengerikan yang dihadapi pemerintah Israel terkait isolasi internasional di tengah agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengecam apa yang diangkat di beberapa media Israel mengenai Israel Raya. Mereka menyerukan klarifikasi mengingat berbahayanya pernyataan Netanyahu. “ Pernyataan ini bertentangan dengan aspirasi pihak-pihak cinta damai di kawasan dan internasional yang berupaya mencapai keamanan dan stabilitas bagi seluruh masyarakat.”
Dia menekankan bahwa tidak ada cara untuk mencapai perdamaian kecuali melalui kembalinya perundingan dan diakhirinya perang di Gaza, yang mengarah pada pembentukan negara Palestina dengan batas 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sementara itu, Sekretariat Jenderal Liga Arab mengecam keras pernyataan Netanyahu mengenai pencaplokan sebagian wilayah negara-negara Arab yang berdaulat. Sekretariat Jenderal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara-negara Arab.
“Ini sebuah upaya untuk melemahkan keamanan dan stabilitas di kawasan, dan merupakan ancaman serius terhadap keamanan nasional kolektif Arab dan merupakan tantangan terang-terangan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip legitimasi internasional.”