Cerita menyoroti masa-masa akhir Orde Baru di Indonesia dan kekuasaan represif yang dijalankan oleh rezim tersebut. Pembaca diingatkan akan bahaya dan kekejaman penguasa otoriter yang cenderung menindas suara-suara kritis.
Mengingatkan dampak dari tindakan represif pemerintah
Cerita menyoroti dampak yang mendalam dari kehilangan anggota keluarga akibat tindakan represif pemerintah. Keluarga yang ditinggalkan mengalami trauma berkepanjangan, dan individu seperti Asmara Jati terpaksa menghadapi konflik internal dan eksternal akibat peristiwa tragis tersebut.
Pentingnya pencarian keadilan pasca-Reformasi
Dengan merinci upaya Asmara Jati dan kelompok Kamisan dalam mencari keadilan pasca-Reformasi, novel ini menekankan pentingnya meneruskan perjuangan untuk mengungkap kebenaran dan mendapatkan keadilan bagi korban pelanggaran hak asasi manusia.
Pentingnya mengenang sejarah
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Melalui narasi yang kuat, novel ini mengajak pembaca untuk tidak melupakan sejarah kelam Indonesia pada masa Orde Baru. Dengan mengenang peristiwa dan penderitaan tersebut, diharapkan generasi selanjutnya dapat menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai kebebasan dan keadilan.