MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengimbau pejabat publik untuk berhati-hati dalam memutuskan kebijakan publik. Diwanti-wanti, demo besar-besaran di Kabupaten Pati harus jadi pembelajaran.
Prasetyo menuturkan setiap pejabat harus menyadari bahwa pernyataan maupun kebijakan yang diambil berpotensi menimbulkan dampak luas di masyarakat.
“Ya kalau dari sisi itu makanya berkali-kali kami selaku pemerintah pusat berulang kali mengimbau bahwa sebagai pejabat-pejabat publik di level apapun baik di pusat, di provinsi maupun di daerah, kita harus menyadari bahwa kita perlu berhati-hati di dalam menyampaikan segala sesuatu,” kata Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Prasetyo menyebut pejabat publik dalam pengambilan kebijakan tersebut diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan mencegah timbulnya gesekan di masyarakat.
“Apalagi menyampaikan sebuah kebijakan-kebijakan yang itu akan berdampak kepada masyarakat,” ucapnya.
Prasetyo menyatakan pemerintah pusat menaruh perhatian serius terhadap perkembangan situasi di Pati. Karena itu, ia pun meminta seluruh pihak untuk menahan diri.
“Nah tentu yang pertama-tama kami selaku pemerintah pusat menaruh perhatian dan memohon kepada semua pihak untuk juga menahan diri,” ujarnya.
Dia mengatakan, telah berkomunikasi langsung dengan Bupati Sudewo dan Gubernur Jawa Tengah untuk mencari solusi terbaik.
“Bapak Bupati juga secara personal kami juga berkomunikasi. Kemudian saya juga memonitor terus berkomunikasi dengan Bapak Gubernur Jawa Tengah, semoga juga segera bisa kita cari jalan keluar terbaik,” paparnya.
Demo di Pati Ricuh
Sekitar 1.000 warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar unjuk rasa menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya karena dinilai arogan.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Aksi tersebut berlangsung di kawasan Alun-alun Kota Pati, tepat di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025). Husen, selaku inisiator aksi, dan Syaiful Ayubi, sebagai orator, menyatakan bahwa Bupati Sudewo layak dilengserkan karena sikapnya yang dianggap arogan.
Dia juga mengajak para pengunjuk rasa untuk bersiap melanjutkan tuntutan pelengseran hingga malam hari, dengan imbauan agar tetap tertib dan tidak anarkis. “Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan,” ujar Syaiful.