Prabowo Gelar Rapat Tertutup dengan Kepala BIN, Kapolri, Kepala BGN dan Kepala Perum Bulog

Presiden Prabowo Subianto (tengah) menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat di Istana Merdeka, Jak
Presiden Prabowo Subianto (tengah) menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Agustus 2025. Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis
0 Komentar

PRESIDEN Prabowo Subianto menggelar rapat tertutup dengan sejumlah orang di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa malam, 12 Agustus 2025.

Kepala Negara melakukan rapat antara lain dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Herindra, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Kepala Perum Bulog Rizal Ramdhani.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan pertemuan itu membahas isu-isu yang tengah menjadi perhatian pemerintah. “Termasuk situasi keamanan dan ketahanan pangan nasional,” ucap Teddy dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Agustus 2025.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pertemuan itu membahas mengenai strategi pemerintah untuk distribusi beras. Namun, Dadan tidak ingin menjelaskan detil isi pertemuan itu.

“Bahasannya khusus Bulog ya. Tapi bukan wilayah saya untuk menjawab,” ujar Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa.

Pada pertemuan itu, Dadan melaporkan kepada Prabowo perkembangan pelaksanaan program makan bergizi gratis. Ia mengatakan penerima manfaat makan bergizi gratis sudah di atas 15 juta orang. Mereka dilayani oleh sekitar 5.103 SPPG di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan.

Sejauh ini, ada sekitar 14.000 SPPG yang sedang dalam proses persiapan. Seluruh SPPG itu merupakan mitra makan bergizi gratis, yaitu TNI AD, kepolisian, BIN, NU, hingga Muhammadiyah. Mereka membangun SPPG dengan dana sendiri.

Dana yang dikeluarkan untuk membuat SPPG itu berkisar antara Rp 1,5-2 miliar. Dia mengklaim uang yang beredar ke masyarakat akibat pembangunan SPPG itu sebesar Rp 28 triliun. “Uang itu bukan dari APBN. Tapi dari dana masyarakat,” ujar Dadan.

Sejauh ini, program makan bergizi gratis sudah menyerap dana APBN sekitar Rp 8,2 triliun. BGN memprediksi realisasi anggaran mencapai Rp 10-11 triliun per Agustus 2025.

0 Komentar