INDONESIA menjadi negara dengan jumlah pengangguran terbanyak di Asia Tenggara atau ASEAN. Mengutip data Trading Economics, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 4,76 persen di Maret 2025 atau 7,28 juta orang.
“Pada saat yang sama, jumlah pekerja meningkat 2,52 persen menjadi 145,77 juta orang, sebagian besar di sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor,” dikutip dari Trading Economics, Selasa (12/8/2025).
Meski secara persentase mengalami penurunan dari 4,82 persen ke 4,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun jumlah pengangguran di Indonesia ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Filipina misalnya, jumlah pengangguran tercatat sebesar 3,7 persen di Juni atau 1,95 juta orang. Lalu, Malaysia 3 persen dengan 518,7 ribu orang, dan Singapura 2,1 persen di kuartal II-2025 dengan jumlah pengangguran 80,9 ribu orang di Desember 2024.
Kemudian, Brunei 4,7 persen dengan jumlah pengangguran 10.900 orang di 2024, Laos 1,2 persen pengangguran di 2024 dari 7,65 juta populasi, dan Kamboja 0,27 persen di 2024 dari 17,64 juta populasi.
Selanjutnya, Thailand 0,86 persen di kuartal I-2025 atau 357 ribu pengangguran, Timor Leste 1,6 persen di 2024 dari 1,4 juta populasi, dan Vietnam 2,24 persen di kuartal II-2025 atau 1,06 juta pengangguran.
Jika mengacu data BPS, jumlah pengangguran sebesar 7,28 juta orang ini setara dengan 4,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Angka ini meningkat 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.
Dari sisi tingkat pengangguran terbuka (TPT) penurunan paling signifikan terjadi pada kelompok perempuan, yakni dari 4,60 persen menjadi 4,41 persen. Sedangkan TPT laki-laki naik tipis dari 4,96 persen menjadi 4,98 persen.
“Sedangkan tingkat pengangguran terbuka laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen basis poin (bps),” kata Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin pada awal Mei lalu.