Imron juga mengajak warga merayakan Hari Kemerdekaan dengan kegiatan positif dan sarat nilai nasionalisme. Ia menekankan pentingnya menjaga makna historis dari momentum kemerdekaan, bukan sekadar mengikuti tren media sosial.
Namun, larangan ini justru membawa nama Imron terseret dalam perdebatan publik yang lebih luas. Heru menyebut, dengan pernyataan tersebut, Bupati secara tidak langsung telah melibatkan dirinya dalam pusaran isu nasional yang sensitif.
“Ini hanya akan membuka ruang kritik lebih besar. Sebaiknya energi difokuskan untuk hal-hal yang lebih prioritas,” pungkas Heru. (zen)