Apa yang Ditulis Jonathan Black Soal Sejarah Dunia Yang Disembunyikan

Sejarah Dunia yang Disembunyikan
Sejarah Dunia yang Disembunyikan
0 Komentar

Kematian raja dan ratu Prancis ini menjadi penanda matinya segala macam ide-ide usang yang berhubungan dengan monarki, aristokrasi, dan gereja Katolik. Negara Prancis kemudian memasuki era demokrasi yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.

Menurut Jonathan Black dalam buku The Secret History of The World, inilah sejarah Prancis yang sesungguhnya. Semua nama-nama di dalamnya nyata, dan mereka menjadi tokoh utama dalam sejarah yang disembunyikan selama 3 ribu tahun.

Namun yang lebih populer adalah sejarah versi sekolah. Disebutkan, Revolusi Prancis dipicu oleh kondisi rakyat yang sudah muak dengan kemiskinan dan sudah tak mau lagi diperintah Ancien Regime di bawah Dinasti Louis.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Ekonomi yang kolaps, peperangan melawan Inggris, dan kehidupan mewah para bangsawan menjadi aspek utama pemicu pemberontakan revolusioner. Tak disebut secuilpun dalam buku sejarah, bahwa semuanya itu hanyalah aspek pendukung. Yang sebenarnya terjadi adalah, ini semua buah dari operasi yang dilancarkan Ordo Illuminati yang ingin mengerjai Prancis. Hal itu hampir mustahil dicapai karena Prancis adalah negara monarki absolut yang ratusan tahun tak tergoyahkan. Maka tak ada jalan lain, kecuali menciptakan pemberontakan dari dalam.

Sejarah dibuat oleh para pemenang, tetapi Jonathan Black tak mau ambil pusing. Dengan caranya sendiri, ia menulis berbagai sejarah dunia menurut versinya. Mulai dari Yunani, Mesir, berbagai kisah Yahudi, Kristen, Islam, Freemason, Illuminati, Charlemagne, Don Quixote, George Washington, hingga Hitler, bahkan sampai pada Seribu Satu Malam.

Semua yang ia ungkap, katanya, adalah rahasia yang sengaja dipendam para penguasa masa silam. Buku yang dirilis Penerbit Alvabet setebal 636 ini habis-habisan mengoreksi sejarah yang ada. Sebenarnya semua kejadian tak pernah salah dicatat buku sejarah, tetapi soal motif dan bagaimana kejadian sesungguhnya bermula, itulah yang dibongkar Black.

Maka jangan heran bila buku ini sangat kontroversial dan kemudian memicu pertanyaan, sebenarnya sejarah mana yang benar? Sayangnya Black menulisnya dengan bertutur begitu saja, tidak disertai manuskrip atau bukti-bukti otentik yang mendukung setiap bagian.

Maka membaca buku ini hampir sama rasanya dengan membaca The Da Vinci Code, sebuah buku teori konspirasi apik yang jalan ceritanya mengalir deras dan nikmat, tetapi tak lebih dari fiksi. Pada akhirnya waktu yang akan membuktikan, manakah yang hoaks, buku sejarah atau buku ini.

0 Komentar