PADA 1776 seorang profesor hukum Universitas Ingolstadt Munchen, Adam Weishaupt, mendirikan sebuah organisasi bernama Illuminati. Organisasi yang terkenal dengan simbol piramida dengan mata di ujungnya itu bekerja secara rahasia dengan misi rahasia pula. Perkumpulan elit ini, dalam buku Sejarah Dunia yang Disembunyikan, berkembang menjadi ordo ekslusif yang mengontrol Eropa dan mempengaruhi dunia.
Illuminati secara literer adalah bentuk plural dari bahasa Latin illuminatus yang berarti “tercerahkan”. Organisasi klandestein itu didirikan untuk melawan pengaruh agama pada kehidupan masyarakat dan menentang penyalahgunaan kekuasaan oleh gereja dan pemerintah.
Salah satu ide utama gerakan Illuminati adalah memaksa pemerintah memberikan ruang bagi publik untuk mengeluarkan kritikan dan bebas berpendapat. Ide-ide Illuminati ini hampir sama dengan Freemason, sebuah ordo rahasia yang sudah ada pada abad ke 14.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Di Illuminati, para anggotanya adalah orang-orang berpengaruh yang bekerja dengan sistem sel-sel, dengan cara menginfiltrasi loji-loji hingga menduduki posisi senior. Mereka membawa ajaran baru yang meluruskan kepercayaan lama yang kecanduan agama dan cenderung dieksploitir oleh para pastor dan bangsawan.
Dikatakan, ajaran Yesus Kristus sebenarnya murni politik. Tak ada tujuan agama seperti yang digembar-gemborkan karena semua ini hanya melanggengkan kekuasaan raja dan gereja. Maka dari itu Illuminati ingin menciptakan tata kehidupan baru di atas landasan materialistis murni.
Illuminati berkembang cepat di Eropa. Pada 1789 sudah ada sekitar 300 loji di Prancis yang dikuasai ordo eksklusif ini. Para tokoh Prancis, seperti Danton, Desmoulins, Mirabeau, Marat, Robespierre, dan Guillotin telah benar-benar di-illuminati-kan. Masuknya Prancis ke dalam jerat jaringan ini merupakan buah dari kesuksesan Illuminati Jerman yang merencanakan gerakan ini dengan baik pada 1776.
Menjelang revolusi, Prancis tengah mengalami krisis ekonomi dan pangan. Ketika raja Louise lamban menyepakati reformasi, salah satu tokoh Illuminatis, Desmoulins, menyerukan pemberontakan bersenjata. Pada 1 Juni 1789 raja Louis XVI melakukan blunder dengan membubarkan majelis rakyat yang justru memancing kekeruhan lebih parah.
Pembangkangan masal terjadi dan pada 14 Juli di tahun itu, dan massa menyerbu Bastille, lalu memenggal kepada semua yang mereka benci, terutama Louis XVI dan istrinya, Marie-Antoinette. Keduanya ditangkap lalu dieksekusi mati di hadapan massa yang memadati Place de la Concorde, Paris.